Notification

×
SELAMAT-HARI-RAYA-3 Whats-App-Image-2023-04-03-at-18-46-33-1
SELAMAT-HARI-RAYA-3 Whats-App-Image-2023-04-03-at-18-46-33-1

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Banyak Proyek APBD, Telkom dan Nasional, Dirut PDAM Tirto Panguripan Sebut Pipa Air Sering Putus

الخميس، 30 سبتمبر 2021 | سبتمبر 30, 2021 WIB | 0 Views Last Updated 2021-10-01T00:52:27Z

 

Trans Sulteng kendal- Keinginan Sunanto selaku Dirut PDAM Tirto Panguripan Kendal untuk menaikan tarif air terbentur adanya pandemik Covid19, namun tanpa adanya kenaikan tarif, sesuai Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) pihaknya mampu mencapai target. 


"Sejak tahun 2015 kami tidak naikan tarif harga air, sebenarnya kami ingin naikan tarif namun masih pandemik," ujar Sunanto diruang kerjanya. Rabu (29/9/2021).


Sunanto menjelaskan, untuk tarif dasar air Rp 2.000 per-meter kubik itu tipe A tarif terendah, untuk tipe B Rp 1.800, tipe C1 Rp 6.400, sedangkan untuk tipe D sebesar Rp 1600. Dikatakan bahwa di Kendal ada 91 ribu pelanggan atau sambungan rumah.


Lebih lanjut dirinya mengatakan, bahwa Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) sudah sesuai. Pihaknya sudah di audit dua kali dari Kantor Akuntan Publik (KAP) dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).  


"Penyesuaian tarif diperlukan untuk meningkatkan laba perusahan," tutur Sunanto.


Sunanto juga mengatakan terkait kebocoran dia menjelaskan, bahwa kebocoran yang dimaksud adalah Non Revenue Water (NRW) atau air tak berekening, bukan kebocoran uang. 


"NRW kami 25% lebih rendah dari NRW rata-rata nasional yaitu 33%," jelasnya.


Dirinya mengatakan bahwa di Kendal banyak proyek baik dari APBD, Telkom dan Nasioanal yang dalam pengerjaannya sering kena pipa air dan putus, sehingga harus sering kehilangan air.


Sementara itu Sunanto menyinggung tentang aturan tegas, dikatakannya apabila pelanggan tagihan tanggal 20, maka hingga 30 kena denda dan di tutup, selanjutnya tanggal 20 bulan depannya di bongkar. 


"Nah setelah pembongkaran, Penghapusan piutang pelanggan yang telah dibongkar, setelah 5 th,  diusulkan ke dewan pengawas untuk  mendapatkan persetujuan," ujar Sunanto.


Berkaitan dengan itu, Sunanto mengatakan terkait penyertaan modal sebesar Rp 3 Milyar untuk Masyarakat Berpengahasilan Rendah (MBR) dan yang Rp 2 Milyar untuk investasi yakni membuat jaringan, seperti bikin sumur dan sebagainya.


Sunanto menambahkan, jika terjadi kelangkaan air bersih dan pihaknya tidak mampu mengatasi maka meminta bantuan dari provinsi. Dirinya mengatakan untuk mengatasi kekeringan telah disiapkan 2 truck tangki ukuran 4000 Liter.


Vio Sari/Tim

×
Berita Terbaru Update
close
Banner iklan disini