Notification

×
SELAMAT-HARI-RAYA-3 Whats-App-Image-2023-04-03-at-18-46-33-1
SELAMAT-HARI-RAYA-3 Whats-App-Image-2023-04-03-at-18-46-33-1

Indeks Berita

Tag Terpopuler

The Samdhana Institute dan Komunitas Celebes Bergerak Sukses Jalankan Program Ketahanan Pangan Ditengah Pandemi Covid-19 Kepada 258 jiwa di Desa Katu

السبت، 28 مايو 2022 | مايو 28, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2022-05-28T14:08:40Z

 

Transsulteng-Palu-Sebanyak 258 jiwa masyarakat desa Katu Kecamatan Lore Tengah Kabupaten Poso merasakan dampak Program Ketahanan Pangan ditengah pandemi covid-19 dengan memanfaatkan pekarangan rumah yang dilakukan oleh The Samdhana Institue bekerjasama dengan Komunitas Celebes Bergerak .

Program ini dimulai sejak desember 2021 dan berakhir pada april 2022, Wahyu Perdana Putra selaku Manajer Program Komunitas Celebes Bergerak mengatakan bahwa tujuan program ini untuk mempertahankan ketahanan pangan masyarakat pada masa pandemi covid-19. Karena menurutnya, dimasa pandemi covid-19 masyarakat kesulitan dalam mengakses kebutuhan pangan seperti yang dirasakan masyarakat di desa Katu.

“Dalam masa pandemi covid-19, akses masyarakat terhadap kebutuhan pangan mereka sangat sulit, sehingga melalui program ini kiranya dapat mempermudah masyarakat dalam mengakses kebutuhan pangan mereka.” Katanya.

Program pemanfaatan pekarangan rumah ini dilakukan melalui budidaya sayuran dan ikan Lele. Hal tersebut mellihat situasi masyarakat desa Katu yang sulit mencari sayuran dan ikan saat pandemi covid-19 masuk ke Indonesia secara khusus Sulawesi Tengah yang juga berdampak pada masyrarakat desa Katu.

“Program pemanfaatan pekarangan rumah ini kami lakukian dengan dua metode, yaitu dengan budidaya sayuran dan juga budidaya ikan lele. Sebab, masayarakat desa Katu hanya dapat mengakses sayuran dan Ikan ketika ada penjual sayuran dan ikan yang masuk ke desa Katu. Kadangkala masyarakat harus mencari sayuran di kebun-kebun mereka yang jauh dari Kampung. Begitupula dalam hal mencari ikan yang harus masuk kedalam hutan dan mencari ke sungai-sungai. Saat pandemi ini terjadi, penjual sayuran dan ikan sudah vkurang masuk ke desa Katu dengan adanya batasan-batasan yang dibuat oleh pemerintah. Sehingga menjadi tepat ketika budidaya sayuran dan ikan lele diberikan pada masyarakat desa Katu” ungkapnya.

Ia juga menambahkan bahwa dalam pemilihan penerima manfaat program ini tidak serta merta dilakukan dengan sembarangan. Pihaknya mengakaui kalau mereka memilih penerima manfaat yang benar-benar sulit dalam hal ekonomi dan sulit mengakses kebutuhan pangannya.

“Kami tidak memilih penerima manfaat program ini dengan sembarangan. Sebelum memulai program kami melakukan assessment data terlebih dahulu untuk memeriksa siapa yang layak mendapatkan dan  program ini menjadi tepat sasaran dengan melihat calon penerima manfaat dari sisi ekonominya dan juga akses terhadap kebutuhan pangannya.” Tambah Putra sapaan akrabnya.

Putra juga mengungkapkan, bahwa mereka melakukan asessment kepada seluruh masyarakat desa Katu agar ada keterbukaan kepada seluruh masyarakat. Tidak hanya itu, selama program berlangsung mereka membuka layanan pengaduan masyarakat baik secara offline dan online untuk dapat menyampaikan aspirsasinya.

“Asseement ini kami lakukan kepada seluruh masyarakat di desa Katu untuk keterbukaan informasi, agar tidak ada komplain dari masyarakat dan juga kami membukan layanan pengaduan masyrakat, baik itu saran, kritikan, pertanyaan secara online dan offline. Hal ini dilakukan agar program ini bersifat partisipatif.” Ungkap Putra.

Dari program ini, ia menyebutkan ada 80 Kepala Keluarga (KK) atau 258 jiwa yang didalamnya ada kelompok lansia dan disabilitas yang telah merasakan dampak program pemanfaatan pekarangan rumah.

“Kami memilih 20 KK untuk layak menerima program budidaya ikan lele dan 40 KK untuk budidaya sayuran. Sehingga totasl keseluruhan yang mendapatkan manfaat program ini sebanyak 60 KK atau 258 jiwa. Dengan disabilitas sebanyak 11 jiwa.” Sebutnya.

Program ini mendapat respon yang baik dari pemerintah desa, lembaga adat dan mesyarakat desa Katu. Hal tersebut terlihat dengan terlibatnya pemerintah desa dalam pertemuan-pertemuan, pelatihan dan juga dalam mengawal suksesnya program ini. Tak hanya itu, Ketua Lembaga Adat desa Katu mengucapkan rasa terimakasihnya kepada Celebes Bergerak dan Samdhana Institute yang telah membantu mereka dalam hal ketahanan pangan ini.

“Kami selaku Lembaga adat desa Katu mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan yang telah diberikan oleh Samdhana dan Celebes Bergerak dalam upaya ketahanan pangan kami melalui budidaya ikan lele dan sayuran. Sehingga kami masyarat tidak lagi kesulitan, dan juga hasil dari program ini telah kami rasakan dan menjadi bahan pokok kami dalam perayaan paskah.” Ucap Ali Pantoli Ktua Lembaga Adat Desa Katu.

Putra berharap program dapat dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat, melalui dukungan lembaga adat dan pemerintah desa kiranya pemanfaatan pekarangan rumah dapat berkelanjutan.

“Harapannya program ketahanan pangan melalui pemanfaatan pekarangan rumah mendapat dukungan dari pemerintah desa dan juga lembaga adat, agar pemanfaatan pekarangan ruumah ini tidak hanya berhenti sampai disini tetyapi terus berkelanjutan. Harap Putra/Sd

×
Berita Terbaru Update
close
Banner iklan disini