TransSulteng-Tolitoli– Bentuk kekesalan warga terhadap jalan rusak yang tak kunjung di perbaiki oleh Pemerintah Daerah, warga bersama Pemerintah Desa menambal jalan rusak yang berada di dusun lapasan dan dusun teluk bone Desa Kinopasan Kecamatan Galang Kabupaten Tolitoli secara swadaya.
Terlihat puluhan warga melakukan tindakan sendiri untuk menambal jalan rusak yang berada di dua dusun tersebut, hal ini merupakan bentuk kekesalan warga terhadap Pemerintah Daerah yang tak kunjung memperbaiki jalan rusak yang berada di dusun lapasan dan dusun teluk bone Desa Kinopasan Kecamatan Galang tersebut
Warga Dusun Lapasan Sapri (40) tahun menuturkan bahwa aksi penambalan jalan ini bukan pertama kalinya dilakukan, beberapa bulan sebelumnya aksi ini juga pernah dilakukan oleh warga, menurunya aksi penambalan jalan rusak ini merupakan bentuk luapan kekesalan warga masyarakat terhadap Pemerintah Daerah yang tak kujung memperbaiki jalan di dua dusun tersebut, untuk melakukan aksi penambalan jalan ini warga menggunakan dana dari hasil swadaya masyarakat serta bantuan dari donator untuk pembelian pasir dan semen, “Kami kecewa jalan ini tak kunjung diperbaiki, aksi ini bukan pertama kalinya dilakukan, numan suda berulang, adapun dana nya berasal dari swadaya masyarakat, ada juga sumbangan dari donator,” terang sapri
Sambung Sapri mengatakan aksi tersebut dilakukan disejumlah ruas jalan yang berlubang yang sekiranya bisa di lakukan penambalan mengingat masih banyak titik jalan yang terdampak rusak parah namun tak bisa dilakukan penambalan dikarenakan dana yang tak mencukupi untuk dilakukan penambalan, melalui aksi ini warga masyarakat berharap Pemerintah Daerah dapat memperhatikan jalan yang rusak tersebut dan segera memperbaikinya, “Semoga dari aksi ini pemerintah daerah dapat segera memperbaiki jalan rusak yang semakin hari semakin parah ini,” ungkap Sapri
Lain halnya terkait isu yang beredar dimasyarakat tentang rencana lanjutan pembangunan jalan pintas yang menghubunkan Desa Lalos dan Desa Sabang yang rencananya akan dibangun pada bulan enam tahun 2023 ini yang menelan anggaran kurang lebih 1.5 Miliar rupiah, diketahui sebelumnya proyek pembangunan jalan ditahun 2022 telah menelan dana 1 Miliar rupiah, terkait hal tersebut saat dikonfirmasi Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Bumi Bakti Ahmad Bombang mengatakan kepada awak media terkait rencana lanjutan pembangunan jalan pintas yang menghubungkan dua desa tersebut, menurutnya hal tersebut tidak menjadi masalah asalkan Pemda dapat memperhitungkan dan mempertimbangkan asas mamfaat yang lebih besar yang dapat dirasakan oleh masyarakat atau tidak, namun jika melihat dari sisi asas mamfaat, masih banyak jalan rusak yang berada di daerah ini yang harusnya menjadi skala prioritas oleh Pemerintah Daerah, “Bicara skala prioritas, masih banyak jalan didaerah ini yang rusak parah yang dari segi asas mamfaat sangat besar untuk masyarakat, harusnya perlu perhatian khusus oleh Pemda, jangan kemudian dalam merencanakan sesuatu didasari karena kepentingan pribadi, apalagi menggunakan dana negara,” terang Ahmad Bombang
Sambung Ahmad Bombang, ia berharap sebaiknya Pemda dan para Legislator bisa lebih cermat dan teliti dalam melakukan suatu perencanaan program pembangunan di semua sektor sehingga setiap perencanaan mamfaatnya dapat menyentuh langsun kepada masyarakat, “Semua perencanaan harus matang, sehingga asas mamfaatnya dapat dirasakan langsun oleh masyarakat,” tutup Ketua LSM Bumi Bakti. (adr)