TransSulteng-Jakarta-Wali Kota Palu, H. Hadianto Rasyid, SE, didampingi jajaran terkait, melakukan kunjungan ke Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Bahan Berbahaya dan Beracun (PSLB3), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI pada Jumat (28/11/2025).
dalam Kunjungan tersebut dilakukan dalam rangka silaturahim sekaligus audiensi mengenai sejumlah agenda strategis, terutama melaporkan rencana Pemkot Palu yang akan membangun kerja sama pengolahan sampah dengan Jepang dan kerja sama pengolahan limbah medis dengan Republik Ceko.
Dalam pertemuan tersebut, Wali Kota Hadianto menyampaikan bahwa hingga saat ini, wilayah Sulawesi belum memiliki fasilitas pengelolaan limbah medis/B3 berskala besar.
Menurutnya dengan Fasilitas yang ada masih terbatas pada beberapa rumah sakit, dengan kapasitas dan jangkauan yang belum memadai.
“Karena di Sulawesi belum ada skala besar, hanya di rumah sakit itupun terbatas, harapannya Palu dapat menjadi pusat pengelolaan limbah medis/B3 di Pulau Sulawesi yang melayani secara nasional, khususnya wilayah Timur Indonesia,” ujar Wali Kota Hadianto.
Wali kota menambahkan, kebutuhan pengelolaan limbah medis tidak hanya berasal dari rumah sakit di Kota Palu, tetapi juga dari fasilitas layanan kesehatan lainnya seperti puskesmas di wilayah Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Gorontalo, hingga Sulawesi Barat, dan sekitarnya.
Oleh karena itu, pembangunan insinerator dinilai sangat penting untuk memastikan pengelolaan limbah medis dapat dilakukan secara aman, terukur, dan sesuai standar.
“Maksud kedatangan kami, saya berharap bisa mendapatkan arahan dan pendampingan dari Kementerian Lingkungan Hidup,” tambah Wali Kota Hadianto.
Pihak Direktorat Jenderal PSLB3 KLHK RI menyambut baik rencana tersebut dan menyatakan dukungan terhadap masuknya investasi pembangunan fasilitas pengelolaan limbah di Kota Palu.
Namun demikian, mereka menegaskan bahwa proses pengelolaan limbah harus dilakukan dengan sangat hati-hati dan mengikuti seluruh ketentuan lingkungan yang berlaku.
Pihak Dirjen PSLB3 juga menekankan pentingnya komitmen pemerintah daerah untuk memastikan pengelolaan sampah dan limbah dilakukan secara tuntas dan berkelanjutan.
“Kami ingin teman-teman di daerah benar-benar bisa menyelesaikan sampahnya,” ujar Dirjen.
Audiensi ini diharapkan menjadi langkah awal yang kuat dalam mendorong Kota Palu sebagai pusat pengelolaan limbah medis/B3 di kawasan Timur Indonesia, sekaligus memperkuat upaya pemerintah daerah dalam menjaga kualitas lingkungan dan kesehatan masyarakat.
.jpg)
