×

Indeks Berita

Tag Terpopuler

TPID Sulteng Tinjau Pasar dan Bulog di Parigi Moutong Dari Gudang ke Pasar Kawal Ketersediaan Beras dan Stabilitas Harga

Jumat, 18 Juli 2025 | Juli 18, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-07-19T01:40:22Z


TransSulteng-Parigi moutong-Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) terus mengintensifkan langkah strategis untuk menekan laju inflasi pangan di wilaya sulteng Khusnya parigi motong. 

Sala satunya dilakukan dengan melakukan inspeksi lapangan ke Kabupaten Parigi Moutong, di karenakanparigi moutong salah satu daerah sentra pangan strategis di Sulawesi Tengah.

Di katakan,dalam Kunjungan nya pada Jumat pagi (18/7/2025) dengan agenda utama meninjau kondisi ketersediaan dan harga beras. 

TPID menyambangi Gudang Bulog Olaya serta dua pasar tradisional, yakni Pasar Sentral Parigi dan Pasar Tolai. 

Bersama Rombongan dipimpin langsung oleh Asisten II Perekonomian dan Pembangunan Setdaprov Sulteng, Dr. Rudi Dewanto, dan didampingi jajaran perwakilan Bank Indonesia, Bulog Kanwil Sulteng, Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura, serta unsur TPID lainnya.

Berdasarkan pantauan di lapangan, stok beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) di Gudang Bulog Parigi Moutong terpantau dalam kondisi aman, dengan jumlah mencapai lebih dari 10.600 ton. Angka ini dinilai cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat setempat hingga musim panen mendatang ,ujarnya.

"Masyarakat tidak perlu khawatir. Stok beras SPHP cukup, dan pemerintah akan terus hadir dengan intervensi harga melalui program Gerakan Pangan Murah. Kita harus jaga agar tidak terjadi panic buying ataupun penimbunan,” tegas Dr. Rudi Dewanto.

sementara Harga beras umum di pasaran saat ini berada di kisaran Rp16.000/kg, sementara beras SPHP yang akan digelontorkan ke masyarakat dipatok sekitar Rp12.500/kg. 

Menurutnya,Bulog harus bersama TPID dan Dinas terkait siap menggelar operasi pasar secara bertahap dan menyeluruh.

Sementara,Capaian inflasi Kabupaten Parigi Moutong pada semester pertama tahun 2025 menunjukkan tren positif. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi year-on-year (yoy) per Juni 2025 tercatat pada angka 3,12%, lebih rendah dibandingkan rata-rata nasional.

Angka tersebut menunjukkan keberhasilan intervensi daerah dalam pengendalian harga pangan strategis, utamanya beras dan cabai, dua komoditas yang sebelumnya menjadi penyumbang utama inflasi.

Dalam kesempatan yang sama, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Parigi Moutong, Syamsu Nadjamudin, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari koordinasi lintas sektor dalam rangka menjaga daya beli masyarakat dan stabilisasi harga.

"untuk itu Kami bergerak bersama TPID provinsi, Bulog, Dinas Perindag, Dinas Ketahanan Pangan dan Satgas Pangan Polri. Intervensi ini menjadi bagian penting dari program 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati Parigi Moutong,” jelasnya.

Distribusi beras SPHP akan melibatkan pedagang lokal yang telah bekerja sama dengan pemerintah, dan akan mendapat pengawasan ketat oleh Satgas Pangan Polres Parigi Moutong untuk memastikan tidak ada permainan harga di lapangan.

Dengan kesiapan pasokan dan intervensi harga yang segera digelar, TPID optimistis harga pangan khususnya beras dapat kembali stabil dalam waktu dekat. 

Program Gerakan Pangan Murah dan Operasi Pasar akan terus dilaksanakan di titik-titik strategis, termasuk wilayah dengan potensi kerawanan harga.

Pemerintah juga mengajak masyarakat untuk tetap tenang, tidak menimbun, dan membeli secara bijak. 

Pendekatan jangka menengah akan difokuskan pada penguatan ketahanan pangan lokal, stabilisasi distribusi, dan perlindungan konsumen di tingkat bawah.

Kehadiran TPID Provinsi di Parigi Moutong bukan sekadar inspeksi, tetapi bentuk komitmen nyata untuk menjaga pangan tetap tersedia, harga tetap terkendali, dan inflasi tetap rendah, sebuah upaya strategis demi ketahanan ekonomi masyarakat di tengah dinamika nasional.

Sumber : Prokopim Setda di publis Diskominfo Parigi Moutong.

×
Berita Terbaru Update
close
Banner iklan disini