TransSulteng -Morowali-Terkait polemik aktivitas di Jetty PT Tiran Indonesia, yang melakukan kegiatan di wilayah Desa Matarape Kecamatan Menui Kepulauan, Forum Hijau Morowali turut angkat bicara.
Arman Sidik, selaku perwakilan Forum Hijau Morowali mengatakan, bagaimana mungkin ada Bupati yang membela perusahaan yang notabenenya cacat administrasi.
"Terkait tersus yang ada di Matarape, tentunya ini adalah pelanggaran wilayah administrasi yang dilakukan oleh PT Tiran, antara Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Tengah, jetty PT Tiran berada di wilayah Kabupaten Morowali Desa Matarape" ungkap Arman.
Hadirnya jetty perusahaan tersebut, kata Arman, tentunya sangat merugikan Kabupaten Morowali karena wilayahnya digunakan sebagai terminal pengangkutan ore
"Selain itu, yang mesti diperjelas oleh PT Tiran adalah kajian amdalnya, karena dalam pengkajiannya, apabila ada perusahaan di suatu wilayah dalam penyajian amdalanya tentunya wilayah yang dicakupinya harus dhadirkan pada saat amdalnya diseminarkan, saya menduga hal ini tidak dilakukan oleh PT Tiran, dan jagan sampai PT Tiran hanya datang merusak alam Morowali tanpa memberikan sumbangsih sepeserpun ke Morowali" jelas Arman.
Lanjut Arman, sejatinya, perusahaan hadir memberikan manfaat bagi sekitarnya, bukan malah merugikan. "Jika memang perusahaan tersebut tetap bersikukuh dengan yang hari ini dilakukan, sebaiknya PT Tiran tidak menggunakan wilayah Morowali sebagai wilayah tempatnya beroperasi, dan juga kami meminta kepada Bupati Konawe Utara untuk menyikapi persoalan PT Tiran ini secara bersama-sama dan melihat sisi kewilayahan, apalagi Morowali dan Konawe Utara ini berbatasan langsung, jangan kemudian hadir seolah-olah bagian dari perusahaan tersebut" tandasnya.BAMS/IRDAM.
