Notification

×
SELAMAT-HARI-RAYA-3 Whats-App-Image-2023-04-03-at-18-46-33-1
SELAMAT-HARI-RAYA-3 Whats-App-Image-2023-04-03-at-18-46-33-1

Indeks Berita

Tag Terpopuler

DPRD Buol Agendakan Kembali RDP dengan FPPB Usai HUTDA

الجمعة، 30 سبتمبر 2022 | سبتمبر 30, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2022-10-01T04:37:15Z


TransSulteng-Wakil ketua DPRD Kabupaten Buol Zainudin Rauf memimpin rapat dengar pendapat (RDP) dengan massa Aksi Forum Petani Plama Buol (FPPB) yang menuntut kejelasan tentang sumber hutang koperasi Plasma kepada PT. Hardaya Inti Plantation (HIP) Buol,Kamis,29/9/2022.

Rapat dengar pendapat di hadiri oleh sejumlah anggota DPRD  Kabupaten Buol,antara lain ketua Komisi II Risnawati M.Salleh,Ahmad Andimakka, Ahmad Takuloe, Ahmad Koloi,Gusmaini Arsyad, Nuraini A.Nouk,Ramli  Lampedu, dan Dody Fitriadi.

Adapun tuntutan Massa aksi Forum Petani Plasma Buol (FPPB) antara lain; meminta  kemitraan Plasma di hentikan,meminta kejelasan sumber hutang,transparansi pengelolaan kebun,audit kemitraan Plasma Inti,protes harga sawit,dan meminta PT.HIP harus beli buah sawit sesuai ketetapan,serta seruan tuntutan meminta BBM turun.

Massa Aksi ini bawa oleh tim FPPB yang terdiri dari, Frana M.Madar,Mohsen Alitonang,Amir,Lahamudin,M.Ali,Ahmad Rahman,Mada Yunus,dan Sri Mustini.

Aksi ini juga di kawal oleh Patrisia Ain dari

Gerakan literasi Buol.MKL ikut mendampingi aksi damai Forum Petani Plasma Buol (FPPB) sebagai bentuk dukungan. Petani-petani yang tergabung dalam koptan plasma Amanah sejak Juli tahun 2022 sudah melakukan aksi yang lain dari biasanya, yakni pemasangan spanduk serentak di sekeliling desa Winangun bertuliskan kritikan dan tuntutan mereka terkait kemitraan dengan PT.HIP.

Menurut Patricia,itu merupakan bentuk kampanye perjuangan petani yang menarik, karena tidak hanya berjuang secara lisan dengan melakukan pemalangan, tetapi juga menempuh model perjuangan yang disampaikan melalui tulisan.

Menurut Patricia Ain,"Aksi dengan membawa  spanduk yang sederhana ini kemudian menjadi jalan mereka mengetuk pintu lembaga negara sekelas KPPU Jakarta untuk memeriksa kasus kemitraannya. Melalui bantuan lembaga Rasamala Hijau Indonesia, konflik ini dilaporkan ke KPPU" Ungkap Patricia Ain lewat chat whatsApp kepada wartawan media ini.

Sejumlah anggota DPRD turut memberikan dukungan pada gerakan ini,dan berharap bahwa apabila permasalahan ini belum dapat di tuntaskan maka akan segera di bentuk pansus dalam mengurai konflik yang terjadi antara perusahaan dan koperasi Plasma 

Anggota DPRD yang memprotes keras juga adalah Gusmaini Arsyad yang mengaku juga memiliki kebun sawit namun kesulitan dalam hal penjualan di sebabkan harga jual yang tidak sesuai.

Rapat dengar pendapat di sepakati akan kembali di lanjutkan setelah HUTDA Buol pada tanggal 15 oktober 2022 di tempat yang sama dengan harapan semua permasalahan akan menemui solusi. (Heny)

×
Berita Terbaru Update
close
Banner iklan disini