Hal ini disampaikan oleh Ketua Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Wahyu Perdana Putra, ia mengatakan bahwa metode itu akan berdampak kualitas air masyarakat yang tinggal di kota Palu.
"Metode tambang yang dilakukan CPM akan menimbulkan ancaman kelangsungan hidup, sebab aktivitas ini akan mencemari saluran air bawah tanah yang dikonsumsi masyarakat dan akan berdampak pada kesehatan masyarakat sekitar khususnya kota Palu" Kata Putra.
Selain itu, ia juga mengungkapkan tindakan menambang menggunakan metode tambang bawah tanah akan mempengaruhi pergerakan sesar yang ada diwilayah Poboya yang akan memicu risiko gempa bumi dan juga tanah longsor.
"Seharusnya perusahaan memperhitungkan risiko yang ditimbulkan dari aktivitas tambang ini, sebab kawasan poboya rentan terhadap longsor apalagi kalau terjadi gempa bumi. Selain itu juga terdapat patahan yang bisa saja bergerak kapan saja" ungkapnya.
Menurut Putra, CPM dan macmahon hanya mengejar profit dan mengesampingkan dampak yang ditimbulkan dari aktivitasnya.
"Saya melihat kalau perusahan-perusahan ini hanya mau mengejar keuntungan, tapi tidak melihat ancaman dari aktivitas mereka" Kata Putra.
Ia juga berpesan bahwa pihaknya akan mengawasi kegiatan yang dilakukan perusahan yang dianggap mengancam kelangsungan hidup.
"Kami akan terus memantau dan mengecam kegiatan perusahan-perusahan yang mengancam keberlangsungan hidup masyarakat." Pesan Putra.(Putra).
