×

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Kolaborasi Kunci Majukan Pertanian, Asisten Tegaskan Pertanian Identitas Sulteng

Sabtu, 05 Juli 2025 | Juli 05, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-07-05T08:08:42Z


TransSulteng-Palu-Harapan menjadikan Sulteng daerah pertanian yang unggul di masa depan hanya dapat terwujud jika semua pihak mau bekerjasama.

Hal ini diyakini Asisten Perekonomian dan Pembangunan Dr. Rudi Dewanto, S.E., M.M dalam sambutan gubernur yang disampaikan pada Pelantikan pengurus DPW Merdeka Tani Indonesia Provinsi Sulteng masa bakti 2025-2030.

“Mari sama-sama membangun kolaborasi yang kuat untuk kemajuan pertanian Sulawesi Tengah yang berkelanjutan,” ajaknya ke pengurus yang dilantik di gedung pogombo, Sabtu (5/7).

Menurutnya, pertanian bukan hanya menjadi mata pencaharian bagi sebagian besar rakyat Sulteng tapi telah menjadi identitas Sulteng sebagai daerah agraris.

Hal ini diperkuat dengan simbol padi yang ada di dalam lambang Provinsi Sulteng.

Karena itu, pemerintah provinsi telah menetapkan visi pembangunan 2025-2029 yaitu Berani mewujudkan Sulteng sebagai wilayah pertanian dan industri yang maju dan berkelanjutan.

Lanjutnya lagi, BERANI Panen Raya dan BERANI Lancar adalah penjabaran dari program-program BERANI yang digulirkan untuk mendorong peningkatan produktivitas hasil-hasil pertanian lewat pemanfaatan teknologi dan penyediaan jalan-jalan usaha tani di perdesaan demi melancarkan distribusi dan aksesibilitas pertanian.

“Pak gubernur sangat perhatian dengan petani dan mengintervensi lewat program-program BERANI,” sambungnya memastikan.

Selain itu, ia mendorong rekan-rekan pengurus daerah Tani Merdeka Indonesia proaktif memberikan advokasi, edukasi dan pendampingan ke petani lokal.

“Saya berharap Merdeka Tani Indonesia Sulteng dapat menjadi garda depan kemandirian pangan dan menyokong perekonomian lokal,” ujarnya sebagai pesan kunci ke pengurus daerah.

Senada, Sekretaris Jenderal Tani Merdeka Indonesia Nandang Sudrajat yang melantik pengurus DPW, meminta peran optimal pengurus sebagai mitra strategis pemda dalam membangun pertanian dan swasembada pangan.

“Kehadiran Tani Merdeka jangan menjadi beban tapi harus menjadi mitra pemerintah daerah,” tekannya ke pengurus.

Lebih lanjut ia menggarisbawahi beberapa kebijakan pemerintah yang konkret untuk mensejahterakan petani, seperti penetapan harga beli gabah oleh Bulog sebesar Rp 6500 per Kg.  

Lalu, program Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan melibatkan petani lokal sebagai penyuplai bahan bakunya di daerah.

“MBG adalah pintu mensejahterakan petani lokal dengan memasok bahan-bahan dari mereka,” jelasnya yang berdampak meningkatkan pendapatan petani dan pertumbuhan ekonomi daerah.

Dilantik pada kesempatan itu, Asriadi Hatta sebagai Ketua DPW Merdeka Tani Indonesia Sulteng.

Hadir di acara, pejabat forkopimda, instansi perangkat daerah dan vertikal, organisasi rumpun pertanian serta mitra kerja terkait.

(Ro Adpim Setdaprov Sulteng)

×
Berita Terbaru Update
close
Banner iklan disini