Notification

×

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Walikota Imelda Liliana Muhidin Gelar Pelaksanaan Edukasi Simulasi Bencana di SD Negri Lasowani di Halaman Sekolah.

الاثنين، 20 أكتوبر 2025 | أكتوبر 20, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-10-21T07:37:01Z


TransSulteng-Wakil Wali Kota Palu, Imelda Liliana Muhidin, SE., M.A.P., secara resmi membuka pelaksanaan Edukasi Simulasi Bencana di SD Negeri Lasoani, pada Selasa (21/10/2025), yang berlangsung di halaman sekolah setempat.


Kegiatan ini merupakan program inisiatif dari SD Negeri Lasoani bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkar) Kota Palu, dalam rangka meningkatkan kesiapsiagaan terhadap potensi bencana sejak dini.


Dalam sambutannya, Wakil Wali Kota Imelda memberikan apresiasi tinggi kepada pihak sekolah yang telah menjadi pelopor dalam pelaksanaan program edukasi kebencanaan di lingkungan sekolah dasar.


"Edukasi simulasi bencana ini merupakan program dari SD Negeri Lasoani, kepala sekolahnya luar biasa, sekolah ini pelopor, karena baru sekolah ini yang melaksanakan program penanggulangan bencana yang bekerjasama dengan BPBD dan Damkar,” ujar wakil wali kota.


Wakil wali kota menegaskan, Kota Palu merupakan daerah yang rawan terhadap berbagai bencana, baik gempa bumi, banjir, maupun kebakaran, sehingga upaya peningkatan kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat sejak dini sangat penting dilakukan.


"Kita tahu sendiri, Kota Palu merupakan kota yang rawan bencana, dengan cuaca yang ekstrem yang bisa saja menimbulkan bencana kebakaran. 


Karena itu, kita berharap edukasi seperti ini, baik tentang bencana alam maupun bencana lainnya, dapat diterapkan bukan hanya kepada peserta didik, tapi juga para guru,” lanjut wakil wali kota.


Lebih lanjut, Wakil Wali Kota mendorong agar kegiatan simulasi bencana dapat diintegrasikan ke dalam kurikulum pendidikan, bahkan mulai dari tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).


"Edukasi seperti ini sebaiknya dimasukkan dalam kurikulum dan dimulai sedini mungkin. 


Anak-anak harus dibiasakan dan mengerti dengan jelas bagaimana harus bertindak ketika menghadapi bencana. 


Karena biasanya korban terbanyak saat bencana adalah anak-anak, sebab mereka belum terbiasa,” tegas wakil wali kota.


Kegiatan simulasi ini diharapkan menjadi contoh dan inspirasi bagi sekolah-sekolah lain di Kota Palu untuk turut mengembangkan program serupa, sebagai bagian dari upaya membangun budaya sadar bencana di kalangan pelajar dan tenaga pendidik.

×
Berita Terbaru Update
close
Banner iklan disini