TransSulteng-Semarang di kutip dari Jejak kasus Indonesia NEWS .com ( 18/05/2025)– Aroma ketidakberesan kembali menyeruak dari institusi penegak hukum. Kali ini, sorotan tajam mengarah ke Polsek Semarang Barat yang dinilai lamban menangani sebuah kasus yang menyita perhatian publik.
Sudah berbulan-bulan sejak laporan resmi diajukan oleh pihak pelapor, namun hingga kini belum ada kejelasan, apalagi tindakan konkret dari pihak kepolisian. Alih-alih transparan, proses hukum justru berjalan di tempat, seakan ada rem yang disengaja diinjak.
Warga sekitar dan pihak pelapor mulai mempertanyakan komitmen aparat dalam menegakkan hukum secara adil dan cepat. "Kami hanya ingin keadilan. Tapi justru merasa dipermainkan oleh lambannya respons dari Polsek Semarang Barat. Ini mencederai rasa kepercayaan kami terhadap institusi kepolisian," ujar salah satu pelapor yang enggan disebutkan namanya.
Berdasarkan pantauan dan konfirmasi yang dilakukan kepada pihak Polsek, jawaban yang diberikan justru terkesan normatif dan mengambang. Tidak ada garis waktu jelas, tidak ada progres nyata. Hanya janji-janji yang terus diulang.
angger Suhodo selaku redaktur Media jejakkasusindonesia.com, menyayangkan kondisi ini. “Jika dibiarkan, ini bisa menjadi preseden buruk. Penegakan hukum tidak boleh pilih kasih, dan aparat harus bekerja berdasarkan integritas, bukan tekanan,” tegasnya.
Masyarakat kini menunggu, apakah Polsek Semarang Barat akan segera bangun dari tidurnya atau tetap nyaman bersembunyi di balik birokrasi panjang yang melelahkan. Satu hal yang pasti, keadilan tak boleh menunggu — apalagi ditunda dengan alasan alasan yang tak jelas berkutat tentang saksi ahli pidana
Bersambung
(Yogi)