Notification

×

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Bupati Parigi Moutong "Jemput Bola" ke Kemensos: Tawarkan "Gerbang Desa" Lawan Kemiskinan! Bisa Jadi Model Nasional?

الثلاثاء، 29 يوليو 2025 | يوليو 29, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-07-30T07:04:49Z

 


TransSulteng - Bupati Parigi Moutong, H. Erwin Burase, memimpin langsung audiensi penting ke Kementerian Sosial RI hari ini. Agenda utamanya adalah menyampaikan visi strategis "Gerbang Desa: Gerakan Membangun dari Desa" sebagai model penanggulangan kemiskinan dan pemberdayaan wilayah tertinggal.

Rombongan Bupati Erwin turut dihadiri oleh Sekda Zulfinasran, Plt. Kadis Sosial Try Nugrah Adiyarta, serta unsur legislatif DPRD Parigi Moutong. Dari pihak Kemensos, hadir Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono didampingi pejabat terkait.

Tantangan Kemiskinan dan Solusi Berbasis Desa

Kabupaten Parigi Moutong mencatat angka kemiskinan yang cukup tinggi, yaitu 14,2% pada tahun 2024, di atas rata-rata nasional. Masalah ini diperparah dengan tingginya angka anak tidak sekolah dan terbatasnya akses layanan dasar di Komunitas Adat Terpencil (KAT). Situasi geografis yang rawan bencana juga menjadi penghambat distribusi bantuan saat krisis. Pemerintah Daerah menilai bahwa penanganan konvensional tidak lagi cukup, sehingga dibutuhkan pendekatan terintegrasi langsung dari desa.

Lima Usulan Prioritas untuk Perubahan Nyata

Dalam audiensi tersebut, lima usulan prioritas disampaikan untuk mengatasi masalah ini:

  1. Perluasan PBI JK: Mencakup 72.475 jiwa masyarakat miskin dalam program Jaminan Kesehatan Nasional.

  2. Sekolah Rakyat: Pembangunan sekolah di atas lahan 19,5 hektare khusus untuk anak-anak yang tidak sekolah.

  3. Rumah Sejahtera Terpadu: Sebagai pusat layanan dan pemberdayaan bagi warga prasejahtera.

  4. Penguatan Lumbung Sosial: Di dua titik rawan bencana untuk kesiapsiagaan darurat.

  5. Pemberdayaan KAT: Melalui pelatihan, pembangunan rumah, dan penyediaan infrastruktur lokal.

Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono menyambut baik inisiatif Parigi Moutong ini, menyebutnya sebagai contoh nyata "inovasi lokal berbasis desa." Pihaknya akan memproses usulan ini melalui mekanisme regulasi, termasuk validasi data PBI, tinjauan teknis lahan, dan penyusunan MoU lintas kementerian. Kemensos juga mendorong integrasi data melalui Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial Next Generation (SIKS-NG).

Gerbang Desa: Cetak Biru Pembangunan Sosial Masa Depan?

Jika usulan ini disetujui dan direalisasikan, program "Gerbang Desa" berpotensi menjadi cetak biru baru bagi model pembangunan sosial di wilayah-wilayah tertinggal di seluruh Indonesia. Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong juga menyatakan kesiapan untuk menjalin sinergi dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, serta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk memastikan program berjalan lintas sektor.

"Kami tidak datang membawa proposal, tapi harapan ribuan warga desa yang ingin keluar dari ketertinggalan,” tegas Bupati Erwin dalam forum audiensi.

Langkah berani Parigi Moutong ini adalah simbol keberanian daerah untuk menjemput keadilan sosial langsung dari pusat. Gerbang Desa bukan hanya program, melainkan tekad kuat untuk membangun dari akar—dari desa—untuk Indonesia yang lebih setara.

×
Berita Terbaru Update
close
Banner iklan disini