Transsulteng--Bupati Morowali, Taslim lagi-lagi bertindak tegas dalam bidang pertambangan, dengan menutup aktifitas salah satu perusahaan tambang di Kecamatan Witaponda baru-baru ini.
Adalah PT Alaska, yang menjadi sasaran Bupati Morowali, karena dianggap tidak ramah lingkungan, usai tim Dinas Lingkungan Hidup Daerah (DLHD) Morowali melakukan peninjauan lapangan belum lama ini.
Berawal dari protes warga Desa Solonsa Jaya yang selalu terkena dampak banjir jika terjadi hujan deras, maka pihak DLHD yang dipimpin langsung Kepala Dinasnya, Elytha Gawi, melakukan penelusuran di beberapa titik lokasi pertambangan PT Alaska.
Selain menghentikan sementara kegiatan produksi penambangan bijih nikel PT Alaska Dwipa Perdana, pihak perusahaan juga diminta segera melaksanakan pengelolaan/ pemulihan lingkungan hidup sesuai pada diktum ke-3 Surat Keputusan Bupati Nomor : 188.4.45/ Kep.0178/ DLHD/ 2022, tertanggal 30 Mei 2022.
Kepada media ini, Sabtu Malam (4/6/2022), Kepala DLHD Morowali, Elyta Gawi menghimbau kepada seluruh pelaku usaha pertambangan, untuk berkomitmen dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan yang termuat dalam persetujuan dokumen lingkungan dan dokumen amdal RKL RPL, UKL UPL, DELH/DPLH maupun SPPL agar meminimalisir dampak lingkungan, serta potensi bencana.
"Kami sudah turun lapangan dan hasilnya sudah disampaikan lengkap kepada Pak Bupati, sehingga itulah yang menjadi dasar penilaian sampai akhirnya diterbitkan SK penghentian sementara kegiatan produksinya" tandasnya.bams /irdam
