Notification

×
SELAMAT-HARI-RAYA-3 Whats-App-Image-2023-04-03-at-18-46-33-1
SELAMAT-HARI-RAYA-3 Whats-App-Image-2023-04-03-at-18-46-33-1

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Perayaan Natal Bersama, Ini Penjelasan Pendeta Tertius Tentang Sejarah Natal

Kamis, 29 Desember 2022 | Desember 29, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2022-12-29T14:58:17Z


TransSulteng-Morowali- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Morowali menggelar ibadah Natal bersama, bertempat di Gedung Olah Raga Abdurrabie, Bumi Fonuasingko, Kecamatan Bungku Tengah, Kamis (29/12/2022).

Acara tersebut dihadiri oleh unsur TNI/Polri, KORPRI, BUMN se-Kabupaten Morowali, dan jemaat yang mengikuti ibadah Natal, yang tetap menjalankan protokol kesehatan yang berlaku. 

Turut hadir Bupati Morowali, Taslim, Wakil Bupati Morowali, H Najamudin, pejabat Pemkab Morowali, Ketua MUI Kabupaten Morowali, H Mauluddin, Dandim 1311/Morowali, Letkol Inf Constantinus Rusmanto, Kasdim 1311/Morowali, Mayor Inf David T, Wakapolres Morowali, Kompol Donatus Kono, dan para tokoh agama Nasrani Morowali.

Ketua 1 Majelis Sinode GKST, Pendeta Tertius Yunias Lantigimo pada kesempatan itu mengungkapkan bahwa, melihat realitas perayaan Natal yang begitu gemerlap, ternyata berbeda jauh dengan sejarah Natal 25 Desember yang begitu buram.

Herbert W Armstrong, salah seorang pebisnis, industriawan, ilmuwan, sekaligus Pastur di Worldwide Church of God yang berkedudukan di Amerika Serikat, pernah menulis sebuah buku yang membahas tuntas sejarah Natal. Buku tersebut berjudul "The Plain Truth about Christmas", dan telah diterjemahkan oleh Masyhud SM.

"Dalam buku setebal 21 halaman itu, awalnya Herbert bercerita akan kenangan Natal di masa kecilnya, kemudian dilanjutkan data dan fakta mengenai sejarah Natal yang sebenarnya, dimana pada saat ini hampir semua umat Kristen berpendapat dan mengira bahwa semua upacara dan kebiasaan itu berasal dari gereja dan ajaran Alkitab" jelasnya.

Dijelaskannya, kata Natal berasal dari bahasa Latin yang berarti lahir, secara istilah, Natal berarti upacara yang dilakukan oleh orang Kristen untuk memperingati hari kelahiran Isa Al-Masih, yang disebut Tuhan Yesus. "Peringatan Natal baru tercetus antara tahun 325-354 Masehi oleh Paus Liberius, yang ditetapkan tanggal 25 Desember, sekaligus menjadi momentum penyembahan Dewa Matahari, oleh Kaisar Konstantin, tanggal 25 Desember tersebut akhirnya disahkan sebagai kelahiran Yesus" kata Pendeta Tersius.

Ibadah Natal Bersama yang dilaksanakan pada kali ini berjalan dengan lancar, aman dan terkendali, dibawah penjagaan aparat gabungan.(Bams)

×
Berita Terbaru Update
close
Banner iklan disini