"Ke enam terduga pelaku Tindak Pidana tersebut masih merupakan anak di bawah umur dan ada yang masih berstatus sebagai pelajar, sehingga perkara ini diupayakan untuk di Restorative justice RJ dengan melakukan mediasi antara pihak Korban dan pihak pelaku anak yang di dampingi oleh orang tua/keluarga para pelaku anak serta di saksikan oleh Aparat Desa dari Kedua Belah Pihak," beber Kapolsek Bolano Lambunu IPDA Gigih Winanda,SH.
Dari hasil mediasi tersebut, lanjut Kapolsek, telah disepakati oleh kedua pihak (korban dan pelaku anak) bahwa perkara tersebut tidak diproses sesuai jukum mengingat semua pelaku anak masih di bawah umur, melainkan para pelaku anak di lakukan pembinaan di Kantor Polsek Bolano Lambunu.
Tujuannya, kata Kapolsek, agar para terduga pelaku tidak pidana tidak mengulang kembali perbuatannya.
Kemudian untuk pembinaan langsung ditangani oleh Kapolsek dibantu oleh personil untuk mengarahkan, membimbing dan mengawasi para pelaku anak yang kesemuanya beragama Islam. Kemudian melakukan kewajiban beribadah, namun para pelaku anak masih banyak yang belum bisa mengaji dan tidak mengetahui doa dan tata cara sholat yang benar sehingga dimomen Bulan Suci Ramadhan ini keenam pelaku anak diwajibkan untuk belajar mengaji dan menghafal doa bacaan sholat & tata cara sholat yang benar untuk bekal dikemudian hari, dan setelah beberapa hari dilakukan pembinaan tersebut para pelaku anak sudah bisa menghafal bacaan sholat serta tata cara sholat yang benar.nofri Pinontoan
