TransSulteng-Kapolres Morowali, AKBP Suprianto menegaskan, tidak boleh ada yang menggunakan knalpot bogar/ knalpot brong (balap) saat pelaksanaan pawai malam takbiran di Kabupaten Morowali.
"Saya tegaskan, tidak ada motor yang pakai knalpot bogar saat pawai takbir, apabila ditemukan maka motor akan diamankan di Polres" ujar Kapolres Morowali dalam apel, Rabu (19/4/2023).
Dikatakannya, penggunaan knalpot brong (balap) pada sepeda motor menjadi salah satu pemicu terjadinya kecelakaan lalu lintas, karena suara yang ditimbulkan knalpot tersebut mengganggu pengendara lain, dan jarang berkecepatan rendah.
"Kami juga menghimbau kepada para orang tua, untuk mengawasi masing-masing anaknya agar tidak menggunakan knalpot bogar, sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan" ungkap Kapolres Morowali.
Sementara, Kasi Humas Polres Morowali, IPDA Abdul Hamid Dg Mapato mengatakan, penggunaan knalpot bising sangat meresahkan masyarakat dan berpotensi menimbulkan kecelakaan lalu lintas, serta kericuhan antara pengemudi dengan warga.
"Jarang ada yang pelan kalau pakai knalpot bogar, karena ingin gaya-gayaan, padahal moment Idul Fitri ini adalah perayaan hari kemenangan setelah sebulan penuh menjalani ujian di bulan suci Ramadhan, dan sesuai amanah Bapak Kapolres, kami siap bertindak bagi pengendara yang menggunakan knalpot bogar" tandas IPDA Abdul Hamid.
Seperti diketahui, knalpot bogar merupakan salah satu masalah ada di Kabupaten Morowali, karena masyarakat sering mengeluh terganggu kenyamanan beristirahat maupun beribadah.Bams
