TransSulteng-Morowali-Jajaran Kepolisian Sektor Bahodopi, Polres Morowali, Polda Sulawesi Tengah, bersama Federasi Industri Kesehatan Energi dan Pertambangan (Konfederasi) dan Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (FIKEP-KSBSI) Kabupaten Morowali, bahu-membahu menimbun jalan berlubang yang dikeluhkan masyarakat, Rabu (10/05/2023).
Kegiatan tersebut dilaksanakan masih dalam rangkaian memperingati Hari Buruh Internasional.
Kapolsek Bahodopi, IPDA Edi Cahyono, mengatakan, masyarakat Bahodopi dan para pengemudi banyak yang mengeluhkan kondisi jalan berlubang di sejumlah ruas jalan yang ada di Kecamatan Bahodopi.
Jumlah kendaraan yang ada dan melintas di Kecamatan Bahodopi saat ini sudah sangat banyak, dan itu berdampak buruk apabila jalan banyak yang berlubang, sehingga memicu terjadinya kecelakaan lalu lintas.
"Adanya masalah itu, kami mencoba melakukan aksi penimbunan ruas jalan yang rusak secara gotong royong, rutenya dimulai dari Tugu Desa Bahomakmur dengan melihat jalan-jalan berlubang dan langsung ditimbun dengan menggunakan batu, pasir dan kerikil, selanjutnya menuju jalan poros Blok D Desa Bahomakmur, kami kembali melakukan penimbunan jalan yang berlubang dan juga di seputaran jembatan layang Desa Fatufia" urai Ipda Edi Cahyono.
Ia mengatakan, pihaknya akan selalu berupaya memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. "Upaya ini kami lakukan semata-mata untuk meminimalisir terjadinya kecelakaan lalu-lintas dan kemacetan bagi pengendara yang melintas di sejumlah titik jalan berlubang tersebut, juga untuk mempermudah mobilisasi masyarakat sehingga berdampak positif terhadap keamanan serta ekonomi masyarakat" ungkap Kapolsek Bahodopi.
Ia berharap, dengan penimbunan jalan yang rusak dan berlubang, dapat memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat, khususnya bagi pengguna jalan yang melintas di kecamatan Bahodopi.
Menurut informasi, PAD Morowali dari sektor industri pertambangan sangat besar, namun miris kondisi jalan Kabupaten yang ada di wilayah tersebut tak mendapat perhatian dari pihak berwenang.
Padahal, di sejumlah perbincangan media sosial maupun Whats App Group, hal itu sudah menjadi bahan kritikan dalam waktu yang cukup lama.BAMS.
