Notification

×
SELAMAT-HARI-RAYA-3 Whats-App-Image-2023-04-03-at-18-46-33-1
SELAMAT-HARI-RAYA-3 Whats-App-Image-2023-04-03-at-18-46-33-1

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Jelang Lebaran, Harga Komoditi Cengkeh Tolitoli Tidak Stabil. Ko Kudi 'Harga Masih Stabil 1 Tahun Ini'.

الأحد، 7 أبريل 2024 | أبريل 07, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-04-07T16:08:10Z


TransSulteng
- Toli Toli- Jelan hari raya idul fitri 1445 hijriah tahun 2024 yang tinggal menghitung hari, masyarakat petani cengkeh di Kabupaten Tolitoli  Provinsi Sulawesi Tengah keluhkan harga komoditi cengkeh tidak stabil.

Menyambut lebaran, seharunya menjadi berkah tersendiri untuk masyarakat Kabupaten Tolitoli, pasalnya, saat ini sebagian besar wilayah di Tolitoli sedang panen raya komoditi cengkeh, namun jelang lebaran petani mengeluhkan harga cengkeh yang tidak stabil.

Diketahui, harga jual cengkeh saat ini berada di angka 116 hingga 117 ribu per kilo gramnya, berbeda dari bulan sebelumnya, masih di angka 125 hingga 140 per kilonya yang terbilang stabil. 

CEO CV Tolis Prima Robi Wijoyo mengatakan harga cengkeh di Tolitoli saat ini masih kategori stabil, sebab Tolitoli adalah salah satu daerah penghasil cengkeh di Indonesia yang duluan melakukan panen raya cengkeh, jika sejumlah daerah penghasil cengkeh di Indonesia bersamaan panen, tentu akan berpengaruh pada harga cengkeh khususnya di Tolitoli, makanya sekarang harga masih di atas 100 per kilo nya, "Ya, soal harga turun, itu hal biasa dalam persuasif komoditi cengkeh, kalo lagi panen banyak tentu harga turun, tapi menurut saya harga cengkeh di Tolitoli masih bagus, masih stabil," kata Robi yang akrab disapa Ko Kudi salah satu pengusaha cengkeh ternama di Tolitoli saat ditemui di toko nya, kamis, (4/4/24). 

Dikatakan, selagi daerah seperti Jawa, Makassar dan Manado belum panen, maka harga cengkeh masih terbilang stabil di Tolitoli, "Dengan harga sekarang, saya rasa petani masih puas, untuk kedepan kita liat nanti semua tergantung pada daerah lain, kalo semua panen tentu harga akan turun, tapi saya liat 1 tahun ini harga masih di atas seratus," terang Ko Kudi. 

Sementara itu, Imran (32) petani cengkeh asal Kecamatan Galang mengatakan dirinya dan petani cengkeh di Tolitoli merasa sedikit terganggu dengan penurun harga cengkeh, menurutnya, harga cengkeh yang tidak stabil sangat berpengaruh dengan biaya produksi petani, mengingat harga pohon bambu perbatang setiap tahun mengalami kenaikan, belum lagi upah pemetik cengkeh yang tergolong mahal, belum lagi menjelang lebaran seperti saat ini, harga kebutuhan pokok yang melonjak naik, "Kami merasa terbebani dengan penurunan harga cengkeh ini, apalagi jelang lebaran, banyak kebutuhan yang harus disiapkan, kami berharap kedepan harga tidak lagi turun, tapi kami tetap bersyukur, setidaknya kami bisa terbantu dengan adanya cengkeh ini," ucapnya. (Adr)

×
Berita Terbaru Update
close
Banner iklan disini