Notification

×
SELAMAT-HARI-RAYA-3 Whats-App-Image-2023-04-03-at-18-46-33-1
SELAMAT-HARI-RAYA-3 Whats-App-Image-2023-04-03-at-18-46-33-1

Indeks Berita

Tag Terpopuler

PJ Bupati Serius Dalam Menangani Angka Stanting Di Kabupaten Buol

Minggu, 28 April 2024 | April 28, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-04-28T09:05:42Z


TransSulteng
- Buol - Pemerintah Daerah Kabupaten Buol yang merupakan Daerah Lokus penanganan Stanting, sehingga Pj Bupati Buol sangat serius dalam menggejot angka Stanting, dilihat dari anggaran yang dikucurkan dalam program Nasional tersebut sangat fantastik sejumlah 18, 3 M Tahun 2023, kenaikanya 15 M dari Tahun 2022 yang hanya 3,4 M.

Hal itu disampaikan Muchlis melalui via washaap Kamis (25/5/2023). Dana itu akan dikelola tujuh OPD dari yang sebelumnya hanya lima OPD dilibatkan dalam penanganan Stuting," katanya

Dia menejelaskan, angka Stunting di Kabupaten Buol naik turun empat tahun terakhir, sehingga Dari data itu, ada dua Kecamatan menjadi locus Stunting.

Kecamatan Biau 226 kasus di tahun 2020, Kecamatan Bokat 186 kasus di tahun 2023 

Jadi tahun 2020 itu kasus Stunting kami hanya 926 dan naik menjadi 1.082 kasus di tahun 2023. Ini memang menjadi PR kami di Buol," kata Muchlis Yojodolo.

Selain itu,Kemiskinan dan pendidikan, kata Kepala Inspektorat Sulteng itu, menjadi faktor mendongkrak angka Stunting di Kabupaten Buol. Olehnya, ada beberapa hal yang menjadi perhatian Pemkab untuk penanganan Stunting,Termasuk sarana, pemberdayaan manusia, dan transportasi.

"Di Buol hanya ada satu rumah sakit, 54 pustu, posyandu 160, bidan 224 orang, tenaga gizi 12 orang dan USG kebutuhan 13 unit tapi tersedia hanya delapan uni," papar Muchlis Yojodolo.

Sementara, transportasi juga menjadi kendala karena untuk mencapai ibu kota provinsi lewat jalur darat itu sekitar 585.29 Km dengan waktu tempuh kurang lebih 16 jam sampai 17 jam, Sementara sarana kesehatan terdekat adalah Gorontalo. 

"Kami sementara mengupayan ada solusi dari jarak ini agar masyarakat dapat lebih cepat menjangkau ibu kota," tutur Muchlis.

Kemudian,faktor kemiskinan dan  pernikahan di bawah tangan juga sangat tinggi di Kabupaten Buol,tutupnya.(Jamaluddin)


"Intinya masih banyak yang perlu diintervensi spesifik. Intervensi pasangan usia subur, Intervensi ibu hamil, akses sanitasi dan bimbingan terhadap keluarga," jelas Muchlis.


Dia berharap adanya kerja sama lintassektor agar Stunting benar-benar bisa dicegah.

×
Berita Terbaru Update
close
Banner iklan disini