TransSulteng-Palu - Pasar Inpres Manonda di Kelurahan Balaroa, Palu Barat, pagi ini tampak berbeda dari biasanya.
Bukan karena ramai pembeli, tapi karena ratusan prajurit TNI turun langsung membersihkan sampah dan saluran drainase di kawasan pasar yang terkenal padat itu, Jumat (23/5/2025).
Aksi bersih-bersih ini merupakan bagian dari program Karya Bhakti Jumat Bersih yang digelar serentak oleh Kodam XIII/Merdeka. Di Palu sendiri, sebanyak 497 personel dari Korem 132/Tadulako dan Kodim 1306/Palu dikerahkan ke lapangan.
Yang menarik, kegiatan ini bukan cuma digerakkan oleh TNI saja. Polri, Dinas Lingkungan Hidup Kota Palu, Dinas Sosisal, Satpol PP, mahasiswa, hingga warga sekitar ikut turun tangan. Sampah-sampah yang menumpuk di got dan pinggir jalan langsung disikat habis.
“Ini bukan kegiatan dadakan. Kami sudah jadikan ini sebagai agenda rutin setiap Jumat, dan lokasinya akan bergilir,” ujar Kapten Inf Edi Riado H, Pasiter Kodim 1306/Palu.
Menurut Kapten Edi, pasar tradisional seperti Inpres Manonda memang butuh perhatian ekstra, terutama soal kebersihan dan saluran air yang sering tersumbat.
Dukungan juga datang dari Pemerintah Kecamatan Palu Barat yaitu Camat Khomaeni terlihat hadir langsung memantau kegiatan.
Ia bahkan mengerahkan seluruh ASN di kecamatan untuk ikut ambil bagian.
“Kami sangat berterima kasih kepada Kodim 1306/Palu. Ini sejalan dengan program kami untuk menjaga kebersihan lingkungan, khususnya di titik-titik rawan banjir,” kata Khomaeni.
Salah satu titik rawan yang jadi perhatian adalah Jalan Cempedak. Menurut Camat Khomaeni, daerah itu kerap terendam jika hujan deras turun karena banyak sampah dan material menumpuk di drainase.
“Dampaknya sangat luar biasa. Drainase yang mampet itu sekarang sudah bersih. Harapannya, kalau hujan lagi, air bisa langsung mengalir dan nggak sampai bikin banjir,” ungkapnya.
Ia juga mengimbau para Ketua RW dan pedagang agar ikut menjaga lingkungan, bukan hanya saat ada kegiatan bersih-bersih seperti ini.
“Kami minta para Ketua RW, terutama di Kelurahan Kamonji dan sekitar Jalan Cempedak, bisa aktif mengingatkan warganya. Kebersihan harus jadi budaya, bukan cuma momentan. Kalau bukan sekarang, kapan lagi?” tegasnya.
Harapannya, kata Khomaeni, kesadaran menjaga kebersihan bisa tumbuh dari dalam diri masyarakat sendiri. Tanpa harus menunggu komando.
“Saya ingin masyarakat dan pedagang punya inisiatif sendiri. Karena lingkungan bersih itu untuk kita semua,” tutupnya.
Sebagai informasi, sampah yang terkumpul dari kegiatan ini diangkut menggunakan 12 armada milik Dinas Lingkungan Hidup Kota Palu. Truk-truk itu datang dari enam kelurahan di wilayah Palu Barat.(Penrem_132).