TransSulteng-Poso - Pendekatan persuasif dan humanis terus dikedepankan Satgas III Preventif Operasi Madago Raya dalam membangun ketahanan sosial masyarakat di wilayah operasi khususnya di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.Salah satunya melalui kegiatan hipnoterapi yang diberikan kepada keluarga eks narapidana terorisme (napiter) dan warga Desa Ueralulu serta Dusun Tamanjeka, Kecamatan Poso Pesisir, Kabupaten Poso, Jumat (19/12/2025).
Kegiatan hipnoterapi tersebut dilaksanakan di Desa Masani, Dusun Tamanjeka, sebagai bagian dari upaya pemulihan psikologis dan penguatan mental masyarakat. Program ini menyasar dua wilayah, yakni keluarga eks napiter dan masyarakat Desa Ueralulu serta keluarga eks napiter dan masyarakat Dusun Tamanjeka.
Pelaksanaan kegiatan ini melibatkan sejumlah unsur, di antaranya Kaposko Ops Madago Raya, Pasiops Satgas III Preventif, PS Kasi Provos Sat Brimob, PS Kaurrensubbagrenmin Sat Brimob, Pasimin Satgas III Preventif, personel Satgas III Preventif, serta pemerintah setempat dan warga masyarakat.
Jumlah peserta yang mengikuti hipnoterapi tercatat sebanyak 73 orang. Rinciannya, 41 orang berasal dari keluarga eks napiter dan masyarakat Desa Ueralulu, sementara 32 orang lainnya berasal dari keluarga eks napiter dan masyarakat Dusun Tamanjeka.
Untuk mendukung kelancaran kegiatan, hipnoterapi dilaksanakan dengan memanfaatkan dua ruang kelas di SDN Ratalemba Tamanjeka. Peserta dipisahkan berdasarkan jenis kelamin dan mengikuti sesi secara bersamaan di ruangan terpisah.
Kelompok perempuan dipandu oleh PS Kaurrensubbagrenmin Sat Brimob, Iptu Kusairi, sedangkan kelompok laki-laki dipandu oleh PS Kasi Provos Sat Brimob, Iptu Zulfahdy Nurlubis. Kedua sesi tersebut berlangsung secara serentak dengan metode yang disesuaikan dengan kebutuhan peserta.
Kasatgas III Preventif Ops Madago Raya, Kombes Pol Kurniawan Tandi Rongre, S.I.K., M.Si., dalam keterangan tertulisnya, Ahad (21/12/2025), menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya soft approach dalam menjaga stabilitas keamanan.
Ia juga menegaskan bahwa perhatian terhadap kondisi psikologis warga menjadi faktor penting dalam mencegah munculnya kembali paham radikalisme dan intoleransi di lingkungan masyarakat.
Menurutnya, upaya pencegahan harus dilakukan secara berkelanjutan dan melibatkan berbagai elemen sehingga keamanan di wilayah operasi khususnya Kabupaten Poso dapat terus terjaga.
“Melalui kegiatan hipnoterapi ini, kami ingin membantu masyarakat, khususnya keluarga eks napiter, agar dapat lebih tenang, percaya diri, serta menumbuhkan pola pikir positif. Harapannya, mereka dapat kembali berbaur secara harmonis dan bersama-sama menjaga situasi kamtibmas yang aman dan kondusif,” pungkasnya.
Kegiatan hipnoterapi mendapat antusias dari berbagai pihak, mulai dari eks napiter sahabat perubahan Ustaz Reza, peserta Lasmi Alias Umi Syifa istri eks napiter Alm. Ali Kalora serta pemerintah setempat melalui kepala dusun Tamanjeka Muh. Sambara.
Menurut Ustaz Reza hipnoterapi yang digagas oleh satgas madago raya sangat memberikan manfaat yang luar biasa bagi masyarakat. Harapannya, operasi madago raya tetap berlanjut karena banyak memberikan kontribusi positif bagi warga di Kabupaten Poso.
Lasmi Alias Umi Syifa, istri eks napiter Alm. Ali Kalora juga menyampaikan ucapan rasa terimakasih kepada satgas madago raya, dengan adanya hipnoterapi bisa bertemu kembali dengan orang-orang terdekat yang ia sayangi mulai dari Almarhum orang tua dan suami.
"Dengan adanya kegiatan hipnoterapi ini, alhamdulillah saya bisa ketemu dengan almarhum ayah dan suami walaupun hanya sebentar. Semoga kegiatan ini akan berkelanjutan di Dusun Tamanjeka," ungkapnya.
Senada, Kepala Dusun Tamanjeka Muh. Sambara juga menyampaikan apresiasi dan ucapan terimakasih kepada satgas madago raya atas terselenggaranya kegiatan hipnoterapi.
"Terimakasih kami ucapkan kepada satgas madago raya yang telah melaksanakan kegiatan hipnoterapi di dusun tamanjeka. Dengan adanya kegiatan ini, masyarakat merasakan kebahagiaan dan berharap akan diakan kembali di masa mendatang," tandasnya.



















