Trans Sulteng,Morowali-Setelah sejumlah tokoh angkat bicara, kini giliran Koordinator Forum Bungku Barat Bersatu (FBBB), Moh. Rizal meminta agar DPRD Morowali segera melakukan hearing terhadap persoalan yang terjadi di Kecamatan Bungku Barat
Hal itu diungkapkannya kepada media ini, Kamis (16/12/2021) setelah penyerahan surat resmi permintaan hearing dari FBBB dan Saber Korupsi, di Sekretariat DPRD Morowali.
Rizal menekankan tentang masalah nilai ganti rugi lahan warga di lokasi rencana pembangunan pabrik pengolahan bijih nikel PT Baqhsuo Taman Industri Investment Group (BTIIG), dimana beberapa desa masuk dalam kawasan industri, antara lain Topogaro, Tondo, dan Ambunu.
Pimpinan Kota Front Nasional Perjuangan Buruh Indonesia (FNPBI) Kabupaten Morowali ini mengatakan, bahwa tidak semua masyarakat menyetujui besaran ganti rugi lahan di sekitar kawasan, karena banyak lahan dan tanaman warga yang masih produktif.
"Kami berharap DPRD secepatnya mempertemukan pihak perusahaan dengan masyarakat pemilik lahan, kami bukan alergi dengan investasi, bahkan mendukung, akan tetapi semuanya harus ada kesepakatan, karakter masyarakat ini kan berbeda, mungkin sekarang ini ada yang butuh uang sehingga biar diganti rugi dengan jarga rendah diterima juga, tapi kalau ada warga yang belum membutuhkan dana apalagi tanamannya masih produktif, untuk apa dia minta ganti rugi....????" ujar Rizal.
Dikatakannya, masih ada masalah lain yang perlu dibahas tuntas antara masyarakat dengan perusahaan, dan DPRD Morowali selaku pemegang amanah rakyat harus segera mengambil sikap.BAMS/IRDAM
