TransSulteng-Morowali-Peristiwa dugaan pembunuhan yang terjadi di kawasan industri PT Baoshua Taman Industri Investment Group (BTIIG) Desa Topogaro Kecamatan Bungku Barat Kabupaten Morowali baru-baru ini, terus menjadi tranding topic.
Mulai dari tokoh pemuda, tokoh masyarakat, politisi, hingga masyarakat biasa menyayangkan kejadian yang menewaskan salah seorang warga Desa Ambunu, yang merupakan karyawan PT Cahaya Pertiwi Indonesia (CPI), atas nama Hamsin.
Mewakili Asosiasi Perusahaan Jasa Tenaga Kerja (APJAKER) Kabupaten Morowali, Ketua Dewan Pengawas, Irsad Amir juga memberikan tanggapannya.
Irsad mengatakan, seharusnya Perusda bisa menjadi leader di dalam kawasan agar bisa menjadi pintu masuk untuk pengusaha lokal bisa masuk di dalam. "Di IMIP saja teman-teman sudah bisa jadi kontraktor, masa di BTIIG tidak bisa.....????? Jadi, harapan saya salah satunya adalah, seluruh pekerjaan yang bisa dilakukan oleh orang-orang lokal, jangan diserahkan ke perusahaan-perusahaan dari luar, dan harus diutamakan dulu pengusaha lokal" ujarnya.
Irsad meminta agar dilakukan evaluasi kepada semua kontraktor yang ada di kawasan industri PT BTIIG. "Kalau menurut hemat saya, harus dievaluasi pekerjaan yang bisa dikerjakan kontraktor lokal, jangan diberikan untuk kontraktor dari luar daerah, agar kontraktor lokal bisa hidup dan diberdayakan" jelasnya.
Terkait permasalahan itu juga, Irsad mengatakan, Apjaker Morowali akan melakukan pertemuan dengan salah seorang anggota DPR-RI dapil Sulawesi Tengah, yakni Anwar Hafid, untuk membahas langkah-langkah yang akan ditempuh kedepan.Bams
.jpg)
