Pantauan media dilokasi, Sabtu (18/2/2023), tampak kurang lebih pada pinggiran sekitar dua meter belum di timbun, dan sebagian material menumpuk belum dihampar, sedangkan papan proyek kegiatan tidak tampak terpasang.
Selain itu belum ada dilakukan penanaman rumput di area lapangan tersebut.
Menurut salah satu warga yang enggan disebut identitasnya, mengatakan kegiatan pemerataan lapangan itu sebelumnya pernah dikerjakan mengunakan alat dari Dinas PUPR Sigi, namun cuman beberapa hari terhenti, dan sampai hari ini belum diselesaikan juga.
"Ya pekerjaan ini, seharusnya melibatkan warga, namun entah bagaimana kita tidak diberdayakan, kalau toh memang ada tentunya kami diikut sertakan," katanya pada awak media.
Tentunya, lanjut dia, melalui musyawarah diharapkan masyarakat mengetahui agenda kegiatan, dan dapat bersama melaksanakan serta mengawasinya, dimana kegiatan tersebut juga sebagai media transparansi pemerintah desa kepada masyarakat.
"Jadi aturan tata kelola pengunaan Dana Desa baik bidang pemberdayaan maupun bidang infrastruktur itu seharusnya di laksanakan Musyawarah Desa Pra Pelaksanaan APBdes sebagai tahapan yang harus dilakukan setiap tahun sebelum kegiatan dilaksanakan," jelasnya.
Sementara dikonfirmasi via WhatsAppnya mantan Pj Kades Baliase Sritajudin Kima, menyebut kegiatan perbaikan lapangan tersebut dengan nilai anggaran 30 juta.
Dikatakan dia, tinggal sekitar 28 juta yang dikelola, karena sudah termasuk potong PPN, PPH.
"Dengan minimnya anggaran tersebut, kami juga mencari tambahan swadaya, karena untuk penggusuran sudah hampir setengah dana terserap dan saya tetap bertanggung jawab dengan pekerjaan tersebut," tulisnya.
Dan terkait penggunaan alat berat itu, dikarenakan lapangannya miring, sehingga kami harus gunakan alat, supaya bagus saat penanaman rumput," terangnya. Red
