TransSulteng-Morowali- Forum Tama To Bungku (FTTB) - Tepe Asa, akhirnya terbentuk setelah pelaksanaan rapat oleh sejumlah tokoh pemuda, yang berlangsung di Hotel La' Tanete Desa Bahomohoni, Kecamatan Bungku Tengah, Selasa (16/5/2023).
Tokoh pemuda yang hadir antara lain mantan Ketua DPRD Morowali, Irwan Arya, mantan aktivis buruh, Niswanto Rachman, Muhammad Rum Katili, pengusaha muda, Mohammad Reza Umar, Aziz Kabaratta, aktivis buruh, Afdal, dan puluhan pemuda dari beberapa kecamatan.
Dalam pertemuan itu, Irwan Arya ditunjuk sebagai Ketua Forum, Aziz Kabaratta selaku Sekretaris, dan kelengkapan lainnya akan dibahas dalam waktu dekat.
Sejumlah permasalahan menjadi bahan pembahasan dalam pertemuan itu, diantaranya kasus pembunuhan seorang gadis di Bahodopi, yang berujung pengrusakan dan pembakaran rumah seorang warga oleh kelompok massa, peredaran minuman keras (miras), serta narkoba di wilayah Kecamatan Bahodopi.
Dalam kejadian itu, nyaris terjadi keributan namun beruntung masih bisa diredam oleh pihak kepolisian, dan tokoh masyarakat serta wakil rakyat melalui koordinasi dengan para tokoh.
Irwan Arya selaku Ketua forum menyampaikan terima kasih kepada pihak kepolisian yang telah berhasil menangkap tersangka pelaku pembunuhan, namun ia menegaskan bahwa pihak kepolisian juga harus segera menangkap para pelaku pengrusakan dan pembakaran rumah.
"Kami tentunya berterima kasih kepada pihak kepolisian yang telah berhasil menangkap tersangka pelaku pembunuhan, akan tetapi kami juga mendesak agar aparat kepolisian juga harus segera menangkap para pelaku pengrusakan serta pembakaran rumah, tidak boleh ada tebang pilih" tegas Irwan Arya.
Sementara, Aziz Kabaratta selaku Sekretaris forum mengatakan, sejumlah kejadian kriminal di Bahodopi dan Morowali umumnya, disebabkan akibat usai mengkonsumsi minuman keras.
Olehnya itu menurut Aziz, pihak aparat keamanan sudah waktunya bertindak tegas sebelum kejadian yang lebih besar terjadi. "Kejadian kriminal di Bahodopi sebagian besar informasinya disebabkan karena mabuk atau konsumsi miras, jadi kami berharap agar pihak aparat keamanan, tidak memberikan toleransi atas peredaran miras di Bahodopi, tolong jaga daerah kami dari barang haram itu, kami ini juga cinta damai, tapi pantang diremehkan" tandasnya. BAMS.
.jpg)
