Notification

×
SELAMAT-HARI-RAYA-3 Whats-App-Image-2023-04-03-at-18-46-33-1
SELAMAT-HARI-RAYA-3 Whats-App-Image-2023-04-03-at-18-46-33-1

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Pemprov. Sulteng Hadiri Rakor Pembahasan Dukungan Biaya Pendidikan Pada Program Studi S1 Metalurgi dan Material di Universitas Hasanuddin.

Jumat, 19 Mei 2023 | Mei 19, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-05-20T11:53:24Z


TransSulteng-Palu- Gubernur diwakili Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Rudy Dewanto mengikuti Rapat Koordinasi Pembahasan Dukungan Biaya Pendidikan Pada Program Studi S1 Metalurgi dan Material di Universitas Hasanuddin bersama Kementrian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenkomarivest) Republik Indonesia. Bertempat, di Ruang Teleconverence Kantor Gubernur. Jum’at, (19/5/2023)

Pada kesempatan itu, Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Rudy Dewanto didampingi Sekretaris Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Tengah, Kabag SDA dan Kasubag SDA Provinsi Sulawesi Tengah. 

Dalam rangka menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas, terutama dalam Industri Pertambangan, Universitas Hasanuddin bekerja sama dengan Kemenkomarivest membentuk program studi Metalurgi dan Material pada Fakultas Teknik. 

Hal tersebut tercantum Berdasarkan Surat Keputusan Rektor Universitas Hasanuddin Nomor 03736/UN4.1/KEP/2023 tentang Pembukaan Program Studi Metalurgi dan Material Pada Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin. 

Mengawali sambutannya, Wakil Rektor Bidang Kemitraan, Inovasi, Kewirausahaan dan Bisnis Adi Maulana mengungkapkan terima kasih atas dukungan kepada pemerintah Provinsi di daerah, terutama yang ada di Wilayah Sulawesi dan kepada stakeholder terkait dalam industri pertambangan yang berada di wilayah Sulawesi dan Halmahera. 

"Kami yakin dan percaya bahwa semua berangkat dari niat yang baik, yang ikhlas untuk memajukan industri pertambangan yang ada di Indonesia, khususnya di industri nikel dan juga industri mineral, logam dan lainnya." ucap Warek Bidang Kemitraan, Inovasi, Kewirausahaan dan Bisnis Adi Maulana. 

Selanjutnya, dalam rakor tersebut membahas lebih rinci mengenai anggaran pembiayaan. Terutama biaya pendaftaran (khusus jalur kerjasama dan mandiri), biaya pengembangan dan biaya Uang Kuliah Tunggal (UKT). 

"Kami dari Universitas Hasanuddin sebagai salah satu Universitas terbesar yang ada di Indonesia, lebih khusus lagi yang terbesar di Indonesia Timur mempunyai tanggung jawab moral untuk terus menjaga keseimbangan, terus menjaga tingkat pendidikan terutama dalam bidang industri logam yang ada di Indonesia Timur. lanjutnya. 

Selanjutnya, Untuk pendaftaran masuk, terdiri diri dari 3 proses :

Pertama, melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP), 

Kedua, melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT), dan

Ketiga, Mandiri Jalur Non-Subsidi (JNS). 

Khusus jalur SNBP dan SNBT tidak dipungut biaya pendaftaran dan biaya pengembangan, sedangkan untuk jalur Mandiri Jalur Non-Subsidi dibebankan biaya pendaftaran sebesar Rp 800.000,00 dan biaya pengembangan sebesar Rp 55.000.000,00. 

Untuk besaran biaya Uang Kuliah Tunggal sendiri, diberlakukan sistem pengelompokan. Mulai dari golongan I sampai dengan golongan VIII. Besaran tiap golongannya mengacu pada kondisi ekonomi dan penghasilan orang tua dari mahasiswa. 

Selain itu, dibahas juga Komponen Tambahan Bantuan Biaya Pendidikan (BPP) dan Beasiswa yang meliputi Uang subsidi buku, bantuan alat pendidikan (laptop), bantuan penelitian, dan bantuan lainnya yang tidak tercover. 

Selanjutnya, Warek Bidang Kemitraan, Inovasi, Kewirausahaan dan Bisnis Adi Maulana berharap kuota mahasiswa di tahun pertama didominasi dari hasil kerjasama, baik hasil kerjasama dengan industri maupun juga dengan pemerintah provinsi. 

"Ada beberapa bupati yang menghubungi saya, meminta kuota khusus. Ini yang kita coba untuk optimalkan sehingga mahasiswa di tahun pertama ini didominasi oleh mahasiswa-mahasiswa putra daerah. Yang kemudian nanti kita harapkan setelah mereka lulus, mereka akan kembali membangun daerahnya masing-masing" Ucap Adi Maulana. 

Berdasarkan hal tersebut, Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Tengah melalui Gubernur Sulawesi Tengah yang diwakili oleh Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Rudy Dewanto mendungkung dengan dibentuknya Program Studi Metalurgi dan Material di Universitas Hasanuddin. 

"Terus terang, Sulawesi Tengah sangat membutuhkan sekali karena kaitannya dengan tambang Nikel dan lain-lain telah memberikan kontribusi yang besar terhadap provinsi. Olehnya saat kami berdiskusi dari dinas SDM dan Dinas terkait sangat membutuhkan sekali kebutuhan ahli-ahli yang berkaitan dengan Metalurgi dan Material seperti ini" Ucap Rudy Dewanto. 

Turut hadir : Gubernur Se-Sulawesi, Sekretaris Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kemenkomarivest, Asisten Deputi Industri Pendukung Infrastruktur Kemenkomarivest, Direktur Kemitraan Unhas, Dekan Fakultas Teknik Unhas, Task Force Pembentukan Prodi Metalurgi dan Material Unhas dan Seluruh Dirut Perusahaan Industri Pertambangan Nikel Se-Sulawesi dan Halmahera (Pulau Obi) 

Sumber : Kominfo Santik selaku Humas Pemprov. Sulteng 

Narahubung : Fakhrusy Syakir (082291898648)

×
Berita Terbaru Update
close
Banner iklan disini