Notification

×
SELAMAT-HARI-RAYA-3 Whats-App-Image-2023-04-03-at-18-46-33-1
SELAMAT-HARI-RAYA-3 Whats-App-Image-2023-04-03-at-18-46-33-1

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Peringatan May Day,Karyawan dan Manajemen PT BTIIG Sepakat Sinergi Bangun Kawasan Industri

Senin, 01 Mei 2023 | Mei 01, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-05-02T11:26:35Z


TransSulteng-Hari Buruh Internasional atau biasa dikenal dengan sebutan May Day yang diperingati setiap tanggal 1 Mei, dianggap penting dan sakral untuk mengenang perjuangan buruh dalam menuntut hak-haknya.

Saat ini, peringatan May Day dilaksanakan dengan berbagai cara, oleh sejumlah elemen, termasuk di Kabupaten Morowali, khususnya kawasan industri PT Baoshuo Taman Industry Investment Group (BTIIG).

Manajemen maupun karyawan di PT Indonesia Huabao Industrial Park (IHIP) yang tergabung dalam beberapa serikat pekerja atau buruh, memperingatinya tidak dengan melakukan aksi unjuk rasa, melainkan dengan cara dialogis dalam rangka meminimalisir konflik antara pekerja dan manajemen. 

Dialog sejumlah perwakilan pekerja atau buruh dengan manajemen PT BTIIG dilaksanakan tanggal 1 Mei 2023 sejak pukul 10.00 WITA, di ruang pertemuan Kantor PT IHIP, Dusun Folili, Desa Topogaro, Kecamatan Bungku Barat, dengan tema "Membangun Sinergitas Antara Pekerja dan Pengusaha Dalam Membangun Kawasan Industri Yang Maju dan Berkembang".

Kegiatan tersebut dihadiri pihak manajemen, diantaranya Mr Li Ongjing Manager HSE, Cipto Rusdianto, Manager Eksternal PT IHIP, Ahmad Jubair, SPV Eksternal PT BTIIG, dan Andri Rapu Gala selaku HRD PT BTIIG.

Sementara, dari pihak buruh dihadiri Abdillah Lasita selaku Ketua SPMI, Nasrun, PK SBSI PT  BTIIG dan Moh Rizal Ketua FNPBI Morowali.

Hadir pula Kapolres Morowali, AKBP Suprianto, dan perwakilan Kodim 1311/Morowali, serta sejumlah perwakilan buruh di kawasan industri PT BTIIG dan PT IHIP. 

Dalam dialog yang dilaksanakan kurang lebih dua jam itu, baik pihak manajemen maupun perwakilan pekerja buruh menyampaikan pikiran-pikiran dengan membahas masalah yang terjadi di kawasan industri PT BTIIG, dan harapan-harapannya sebagai solusi agar buruh dan manajemen dapat bersinergi dalam membangun kawasan industri.

Manager Eksternal PT IHIP, Cipto Rusdianto mengawali dialog tersebut dan menyampaikan salah satu peranan strategis dalam Investasi yaitu sinergitas, sehingga dengan semangat yang sama antara para pekerja dan perusahaan bersinergitas dalam membangun Industri

Cipto meyakini, jika ke depan karyawan dan manajemen dapat bertumbuh bersama, maka begitu juga dengan industri, dipastikan dapat berkembang dan maju lebih pesat

Sedangkan Kapolres Morowali, AKBP Suprianto dalam pernyataannya menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih, kepada serikat pekerja yang mengisi kegiatan diskusi dalam rangka memperingati Hari Buruh/May Day kali ini.

Ia mempersilahkan manajemen maupun buruh berdiskusi hingga menuai kesepakatan dengan batasan-batasan atau sesuai koridor yang ada, dan dapat menyamakan persepsi untuk solusi kedepan hingga hubungan industrial yang baik dapat terbangun oleh kedua belah pihak. 

"Kami dari pihak kepolisian, berharap dalam diskusi ini nanti ada konsep sehingga pembahasan tidak bias dan diharapkan bisa mencapai kesepakatan, kami juga berharap dialog sebagai budaya intelektual dapat terus berlangsung kedepannya, guna mendukung investasi di Kabupaten Morowali dan meminimalisir konflik antara buruh dan perusahaan" ungkap Kapolres Morowali.

Usai penyampaian pernyataan pihak manajemen dan Kapolres Morowali, Moh Rizal selaku Ketua FNPBI Morowali yang getol menyuarakan aspirasi buruh di PT BTIIG, mengawali penyampaian pikiran pekerja di kawasan industri tersebut. 

Dikatakannya, sinergitas serikat pekerja dengan perusahaan teramat penting, agar bersama membangun perusahaan dan kawasan industri yang lebih baik ke depan, dengan tidak mengabaikan hak-hak para pekerja. 

"Namun demikian, ada sejumlah catatan yang ditemukan FNPBI Morowali di lingkungan perusahaan PT BTIIG maupun IHIP, diantaranya, sistem kontrak yang belum terpenuhi seutuhnya, jam kerja tidak melebihi 7 atau 8 jam, dan belum maksimalnya penerapan K3, hal inilah yang perlu kita bahas untuk perbaikan kedepan, sehingga kepentingan buruh maupun perusahaan dapat terakomodir dan kawasan industri bisa maju dan berkembang di masa yang akan datang" jelas Rizal. 

Sementara, Abdillah Lasita selaku perwakilan SPMI dalam pernyataannya mengatakan bahwa, esensi May Day yaitu buruh atau pekerja yang menuntut haknya, dan pihaknya mengedepankan role model yang humanis dan dialog terkait permasalahan pekerja dan perusahaan.

Penerapan Undang-Undang Ketenagakerjaan dalam perusahaan perlu dilihat secara historis, pihaknya mendorong dibangunnya training center dan lebih mendahulukan perekrutan karyawan lokal. "Selain itu, saat ini sudah mulai ada isu anti China, kita tentunya berharap bahwa kelas pekerja tidak anti China, karena kita sama-sama pekerja" tutur Abdillah 

Di kesempatan yang sama, Ketua PK SBSI PT BTIIG, Nasrun, menyoroti sejumlah problem yang terjadi dalam kawasan industri terebut, mulai dari makanan, upah, proporsional pekerja lokal, hingga menempatkan buruh sebagai aset perusahaan dengan lebih memprioritaskan dan meningkatkan kesejahteraannya. 

Menanggapi penyampaian sejumlah perwakilan serikat buruh, pihak management, Andri Rapu Gala dari bagian Hubungan Industrial PT BTIIG menyebut bahwa pihak management selalu berkomitmen dan menjalankan setiap masukan dari Disnakertrans, Wasnaker dan Serikat Pekerja terkait penerapan UU ketenagakerjaan. 

"Mengenai kontrak harian, pihaknya selalu berupaya maksimal terkait harian lepas ada sekitar 5% yang belum tercover, namun yang sudah masuk sekitar 95%, untuk itu, kita sepakat adanya perbaikan dalam sistem kontrak tersebut, kalau soal aturan jam kerja, kita sudah sesuai dengan UU yang berlaku" urainya. 

Terkait penerapan K3 atau APD, seluruh manajemen dan karyawan yang masuk di kawasan telah diberikan oleh pihak perusahaan APD seperti sepatu, baju, helm dan rompi.

Untuk kesejahteraan, pihaknya berkomitmen dalam memperbaiki permasalahan gaji dan sterilisasi makanan terhadap karyawan, soal pemindahan 100 orang karyawan dari PT KWP ke PT Indoheavy Equipment disepakati secara bertahap dan akan dikoordinasikan lebih lanjut. 

"Mengenai rekrutmen pekerja lokal, manajemen sudah melakukan beberapa upaya terkait posisi strategis dan perekrutan masyarakat lokal dan sedang dalam upaya perbaikan serta progres, PT BTIIG maupun PT IHIP juga sedang mengupayakan tempat pelatihan atau training center guna meningkatkan skill karyawan" sambung Cipto Rusdianto selaku Manager Eksternal PT IHIP. 

Pertanyaan soal suplayer satu pintu, Akhmad Jubair selaku SPV Eksternal PT BTIIG yang membidangi hal tersebut, menjelaskan bahwa supplier satu pintu merupakan salah satu program dan komitmen pimpinan yang bertujuan untuk memberdayakan masyarakat lokal.

"Saat ini sementara berproses dan akan meningkatkan pola pemberdayaan kedepan" tandasnya.BAMS

×
Berita Terbaru Update
close
Banner iklan disini