Notification

×
SELAMAT-HARI-RAYA-3 Whats-App-Image-2023-04-03-at-18-46-33-1
SELAMAT-HARI-RAYA-3 Whats-App-Image-2023-04-03-at-18-46-33-1

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Simak Pesan Dirpolairud Polda Jateng Pasca Putusan KPU dan Pengamanan Jelang Idul Fitri

Rabu, 20 Maret 2024 | Maret 20, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-03-20T15:26:40Z


TransSulteng
- Semarang - Pasca Pemilu 2024 Dirpolairud Polda Jateng Kombes Pol. Hariadi mengimbau kepada seluruh rakyat indonesia untuk bisa menghormati keputusan dari KPU dan bisa menghargai.

"Yang merasa menang tidak boleh jumawa dan yang kalah harus bisa legowo. Untuk masyarakat Jawa Tengah tetap bersatu kembali sama sama rukun sesuai dengan semboyan tetap gayeng, beda pilihan boleh tapi tetep menjaga persatuan dan kesatuan," imbaunya. Rabu (20/3/2024).

Disamping itu, Hariadi juga menyampaikan penanganan banjir di Jawa Tengah. Menurutnya terterkait penanganan masalah banjir, dari Polairud telah menyiapkan team siaga setiap hari.

"Kami tempatkan petugas-petugas 2 unit evakuasi dan bekerjasama dengan Kapolres Kapolres, diminta tidak diminta kita siapkan kirim SAR," terangnya. 

Disampaikan Dirpolairud, dalam hal ini Kapolres tugasnya mengatur, ada BKO dari Polairud ada juga BKO dari brimob dan BKO dari sabhara. Kapolres juga mengatur  evakuasi korban yang terdampak banjir dan  juga mengamankan rumah rumah yang ditinggalkan.

Hariadi juga menyampaikan terkait pengamanan persiapan menjelang hari raya Idul Fitri.

"Dari Polairud untuk wisata bahari sendiri, kami sudah menyiapkan relawan untuk mengantisipasi kecelakaan yang terjadi  di laut yakni langkah langkah yang prefentif sampai ke penegakan hukum," jelasnya.

Menurutnya, bukan itu saja, pihaknya juga memberi imbauan tertulis untuk para orang tua, agar mengawasi anaknya, jangan berenang melampui batas maksimum, itu aturan yang sudah ditetapkan oleh Polairud.

"Karena kalau kita evaluasi kejadian kejadian tersebut kebanyakan yang menjadi korban anak anak, orang tuanya lalai dalam pengawasan sehingga tenggelam," ujarnya.

Ia mengatakan bahwa ada beberapa faktor yang menyebabkan kecelakaan laut yang pertama  perahu kapasitas penumpang 10 orang namun di isi 15 orang sehingga melebihi kapasitasnya yang menyebabkan tenggelam, kemudian tidak memakai jaket pelampung.

"Nah itu yang sering terjadi dan kadang juga nahkodanya itu orang orang yang baru belajar, bahkan saat ini kita sudah melaksanakan treatmen managemen resiko untuk obyek wisata bahari dan sudah kita assesment dan sekarang ini sudah berjalan," ungkap Hariadi.

"Pesan untuk masyarakat kalau mau wisata atau berlibur di wisata Laut atau wisata Bahari, jangan berenang di pantai kalau ombak terlalu besar  dan harus patuh terhadap petugas yang melarang," pungkasnya.(Angger / Vio Sari)

×
Berita Terbaru Update
close
Banner iklan disini