TransSulteng-Palu-Acara coffee morning bertajuk BERANI Ngopi (Ngobrol Produktif) bersama pers yang dilaksanakan di Tanaris Coffee (10-5-2025) berlangsung dengan hangat.
Gubernur Sulawesi Tengah Anwar Hafid hadir didampingi oleh Wakil Gubernur dr. Reny Lamadjido dan pimpinan kantor dinas, badan, serta lembaga dalam lingkup pemerintahan Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng).
Dalam sambutannya, Anwar Hafid menyampaikan kembali 9 Visi-Misi BERANI yang saat ini sedang dilaksanakan.
Dikatakan, bahwa visi besar Anwar-Reni adalah Sulteng Nambaso.
Anwar Hafid ingin menjadikan sulawesi tengah sebagai daerah yang terkemuka, penggunaan kata Nambaso dimaksudkan agar visi besar pemerintah dapat menjadi milik rakyat, untuk dapat berhasil dan mendapatkan dukungan penuh masyarakat maka visi harus bisa di fahami oleh rakyat.
Dalam pemaparannya Gubernur Anwar Hafid juga menyinggung aktivitas tambang Morowali yang menyebabkan kerusakan lahan dan lingkungan hidup namun hanya memberikan nilai tambah yang belum maksimal bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Menurutnya, saat ini sudah banyak Penambang Lahan Koridor (PELAKOR) yang beraktivitas di Morowali.
Olehnya itu pihaknya sudah memerintahkan Dinas Kehutanan dan Dinas ESDM serta Dinas Lingkungan Hidup untuk turun ke lapangan (Turlap) dan bertindak tegas sesuai dengan kewenangannya.
Menjawab pertanyaan wartawan terkait kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh aktivitas pertambangan yang mana sebagian proses perizinannya terbit pada masa pemerintahannya, Anwar Hafid menegaskan bahwa kerusakan lingkungan secara masif terjadi bukan dimasa pemerintahannya.
selama masa pemerintahan Anwar Hafid sebagai Bupati, pihaknya sangat tegas dan segera merespon cepat jika ada indikasi kerusakan lingkungan yang di laporkan masyarakat maupun pihak lainnya.
Sejak kewenangan pemerintah daerah ditarik ditarik kepusat pada tahun 2014, maka pemerintah daerah kabupaten sudah tidak lagi memiliki keleluasaan dalam mengatur sektor pertambangan, itulah sebabnya saat ini terlihat adanya aktivitas pertambangan yang gila-gilaan.
"Saya heran, saat saya masih menjabat Bupati Morowali, ada ratusan IUP yang di cabut dan itu juga sudah dilaporkan sebagaimana hasil KORSUP dengan KPK, namun saat ini beberapa dari izin-izin tersebut justru hidup kembali" ungkapnya
Gubernur Anwar Hafid juga menegaskan agar insan pers jangan ragu-ragu untuk mengkritisi pemerintah provinsi, karena kritik yang diberikan akan menjadi vitamin yang akan berdampak pada perbaikan kinerja pemerintah.
Kolaborasi antara pemerintah propinsi dan insan pers diharapkan dapat memaksimalkan tercapainya visi dan misi BERANI yang bertujuan untuk kesejahteraan masyarakat Sulawesi Tengah,(marwan).