TransSulteng – Komitmen bersama dalam merawat kebhinekaan dan menangkal paham radikalisme terus diperkuat. Kali ini, Operasi Madago Raya melalui Satgas II Preemtif menggandeng sejumlah elemen strategis untuk menggelar Kegiatan Penguatan Moderasi Beragama Dalam Bingkai NKRI. Acara ini berlangsung di Aula Kantor Desa Prowasari, Kecamatan Torue, Kabupaten Parigi Moutong, Kamis (31/7/2025).
Prowasari Menuju Desa Percontohan Moderasi Beragama
Mewakili Kapolres Parigi Moutong, Kasat Binmas AKP Zulkufran, S.H., menghadiri langsung kegiatan yang dirancang sebagai bagian dari upaya pembentukan desa percontohan moderasi beragama di wilayah Sulawesi Tengah.
Hadir sebagai pemateri utama, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Sulawesi Tengah, Prof. Dr. Zainal Abidin, yang memaparkan strategi konkret menangkal radikalisme dan intoleransi di akar rumput.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh:
Kasatgas II Preemtif Ops Madago Raya, AKBP Muh. Taufik Lamakarte, S.H.
Kapolsek Torue, Iptu Arbit
Camat Torue, Ibu Nilu Eli Sabet, S.E.
Serta para tokoh masyarakat, tokoh agama, dan pemuda desa setempat.
Gerakan Nyata Menjaga Harmoni
Dalam sambutannya, AKBP Taufik menekankan pentingnya keterlibatan aktif masyarakat dalam menjaga harmoni dan persatuan di tengah tantangan zaman yang semakin kompleks. "Program ini bukan hanya seremonial. Ini adalah gerakan nyata, membentengi masyarakat dari pengaruh ideologi yang menyimpang dari nilai Pancasila,” tegasnya.
Camat Torue turut menyampaikan apresiasinya atas dipilihnya Desa Prowasari sebagai desa percontohan kampung moderasi beragama.
Acara berlangsung tertib dan penuh semangat kebersamaan, diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, pembacaan doa, sambutan pembuka, pemaparan materi utama, dan diakhiri dengan sesi foto bersama.
Kegiatan ini menjadi bagian dari Tahap III Ops Madago Raya Tahun 2025, sebagai bukti keseriusan aparat keamanan dan stakeholder lokal dalam menjaga kondusifitas wilayah dan memperkuat sendi-sendi kehidupan berbangsa.