Dandim 1315/Kabupaten Gorontalo itu menapaki jalan rabat beton yang tengah dibangun di Desa Tonala, sebuah proyek yang kini menjadi simbol gotong royong dan semangat membangun dari akar masyarakat.
Bersama jajaran Forkopimda Kabupaten Gorontalo, ia memastikan setiap hamparan beton tidak hanya mengeras di tanah, tetapi juga di hati warga yang menaruh harapan pada perubahan.
Setiap langkah Dandim menyusuri jalan itu seakan menjadi saksi kerja keras banyak tangan. Di balik deru alat berat dan suara cangkul yang berpadu, ada semangat rakyat yang tumbuh.
Kodim 1315/Kabupaten Gorontalo bukan hanya sekadar institusi militer yang menjaga keamanan, tetapi juga motor penggerak pembangunan, menggerakkan masyarakat melalui pembinaan teritorial yang nyata dan berdampak.
Bagi Letkol Roma, pembangunan jalan rabat beton ini bukan hanya proyek fisik, melainkan cermin dari kemanunggalan antara TNI dan rakyat.
“Yang dibangun bukan hanya jalan, tapi harapan,” begitu ungkapnya dalam sebuah percakapan hangat bersama warga dan para pekerja di lokasi.
Ia ingin memastikan proyek ini benar-benar menjawab kebutuhan masyarakat, menjadi urat nadi baru bagi ekonomi desa, sekaligus mempermudah akses pendidikan dan pertanian warga Tonala.
Desa Tonala dulunya sering terisolasi saat musim hujan. Jalan berlumpur membuat hasil panen sulit dijual dan anak-anak sekolah harus berjalan kaki menembus jalan licin tanah merah. Kini, kondisi itu mulai berubah.
Berkat kolaborasi antara TNI, pemerintah daerah, dan masyarakat, desa ini tengah menapaki babak baru dalam pembangunan infrastruktur. Jalan rabat beton yang dibangun bukan sekadar jalur transportasi, tapi simbol kemajuan yang dirasakan oleh semua lapisan masyarakat.
Sejak pagi, Dandim bersama Forkopimda turun langsung meninjau lokasi pembangunan. Mereka berdialog dengan warga, meninjau setiap titik pekerjaan, dan memastikan kualitas pengerjaan sesuai standar.
Warga menyambut hangat kedatangan rombongan itu. Beberapa pekerja bahkan tak segan menunjukkan hasil kerja mereka dengan penuh bangga, seolah ingin membuktikan bahwa gotong royong masih hidup dan nyata di Tanah Tonala.
Di sela kunjungan, suasana terasa akrab dan penuh kekeluargaan. Tawa warga berpadu dengan arahan Dandim yang disampaikan penuh semangat.
Ia mengingatkan pentingnya menjaga mutu pekerjaan serta menyelesaikan Program TMMD tepat waktu agar manfaatnya segera bisa dirasakan masyarakat.
Semangat itu menular, membuat suasana peninjauan terasa seperti pesta kecil di tengah debu pembangunan.
Bagi warga, pembangunan jalan rabat beton ini bukan sekadar proyek pemerintah. Ini adalah perubahan nyata yang akan mempermudah kehidupan sehari-hari.
Petani bisa membawa hasil panen ke pasar dengan lebih cepat, anak-anak tak lagi takut jalan licin saat berangkat sekolah, dan roda ekonomi desa mulai bergerak dengan lebih dinamis.
“Kalau dulu kami susah lewat, sekarang sudah mulai enak. Terima kasih untuk TNI dan pemerintah,” ujar salah satu warga sambil tersenyum.
Bagi TNI sendiri, kegiatan ini adalah bentuk nyata dari penguatan kemanunggalan dengan rakyat. Melalui pembangunan infrastruktur, Kodim 1315/Kabupaten Gorontalo menunjukkan bahwa pertahanan sejati bukan hanya soal kekuatan senjata, tetapi tentang kepercayaan dan kebersamaan.
Jalan yang mereka bangun bersama rakyat menjadi simbol bahwa keamanan dan kesejahteraan berjalan beriringan.
Dengan semangat warga semakin menyala, deru alat berat masih terdengar, tanda bahwa pekerjaan belum selesai, tetapi harapan sudah mulai kokoh berdiri.
Jalan yang sedang dicetak itu bukan sekadar beton dan pasir, melainkan jalan menuju masa depan.
Letkol Roma berharap pembangunan ini menjadi titik awal perubahan besar di Desa Tonala.
Ia mengingatkan warga agar menjaga jalan ini dengan baik, karena manfaatnya bukan hanya untuk hari ini, tetapi untuk anak cucu kelak.
“Jalan ini dibangun dengan semangat kebersamaan, dan semoga menjadi lambang kemajuan desa yang kita cintai,” tuturnya menutup kunjungan.
Dalam pantulan itu, tergambar kisah tentang kerja keras, kebersamaan, dan cinta tanah air. Di sana, TNI dan rakyat kembali membuktikan satu hal sederhana: bahwa membangun negeri bukan tugas satu pihak, melainkan tanggung jawab bersama karena kemajuan bangsa tumbuh dari semangat untuk saling bergandengan tangan.