TransSulteng-Palu- Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Sulawesi Tengah, Prof. Dr. KH. Zainal Abidin, menegaskan bahwa santri memiliki peran yang sangat besar dalam membangun bangsa dan menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Guru Besar Pemikiran Islam UIN Datokarama Palu itu menerangkan bahwa santri tidak hanya dikenal sebagai sosok yang mahir membaca dan memahami kitab kuning, tetapi juga mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman saat ini.
Menurut dia, santri masa kini bukan hanya pandai dalam ilmu agama, tetapi juga mampu mengisi ruang-ruang kehidupan sosial masyarakat.
“Mereka hadir dan memberi warna bagi kehidupan sosial, keagamaan,” ujarnya.
Prof. Zainal menambahkan, dalam bidang keagamaan, santri menempati posisi penting sebagai garda paling depan dalam menjaga toleransi antarumat beragama.
Nilai-nilai ajaran para kiai yang menanamkan rasa cinta tanah air, padangan keagamaan yang moderat, menurutnya, menjadi modal dan kekuatan moral yang memperkokoh persatuan bangsa.
“Santri adalah perekat kehidupan berbangsa. Ajaran kiai yang menumbuhkan semangat kebangsaan dan cinta tanah air sudah terbukti melahirkan generasi yang siap menjaga keutuhan NKRI,” tegasnya.
Ia juga mendorong agar perhatian pemerintah terhadap pesantren dan peran santri terus ditingkatkan. Menurutnya, pesantren dan para santri adalah aset besar bagi kemajuan bangsa di masa depan.
“Kemajuan pesantren dan santri merupakan modal utama dalam membangun peradaban manusia Indonesia. Negara perlu terus memperkuat dukungan agar pesantren semakin berdaya,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Prof. Zainal menekankan bahwa karakter utama seorang santri adalah memiliki budi pekerti yang luhur. Ia menegaskan, bawha ilmu dan akhlak harus berjalan beriringan. Itulah ciri khas santri sejati.
“perpaduan antara ilmu pengetahuan dan budi pekerti yang luhur, santri siap menyongsong Indonesia Emas 2045,” pungkasnya.
