Kapolres Buol AKBP. Handri Wira Suryana,S.I.K,membuka Focus Group Discussion di dampingi oleh Pabung 1305/BT Askari Djabar,humas Pengadilan Negeri Buol Agung Dian Syahputra, S.H,Asisten II Drs.Arianto Riuh,M.Si.
Hadir sebagai tamu undangan pada kegiatan FGD kali ini antara lain perwakilan organisasi IMM,Ansor,HMI,Banser,KONI,KNPI,tokoh pemuda tokoh masyarakat, Polpp,dan PERS.
Kegiatan ini di pandu oleh moderator Isma Jaya,yang membuka ruang diskusi kepada peserta forum Focus Group Discussion tersebut.
Dalam Diskusi tersebut, sejumlah perwakilan organisasi dan tokoh-tokoh pemuda memberikan tanggapan tentang sudut pandang dalam menjaga Kamtibmas di Kabupaten Buol.
Asisten II yang mewakili Pj Bupati Buol dalam kesempatan tersebut mengatakan bahwa pemuda harus di berikan wadah untuk dapat menyalurkan karya-karyanya. Untuk itu atas nama pemerintah daerah Kabupaten Buol ia ingin memberikan fasilitas untuk para pemuda sebuah wadah yang di dalamnya tersedia fasilitas WiFi agar para pemuda dapat dengan nyaman menyalurkan hobi yang kreatif berorientasi pada pembangunan. Pemerintah Daerah akan membuka ruang untuk para pemuda berkarya bukan cuma secara fisik,agar pemuda tidak banyak menghabiskan waktunya dengan kegiatan yang kurang bermanfaat.
Sementara humas Pengadilan Negeri Buol Agung Dian Syahputra,S.H, memberikan Pernyataannya bahwa,"Ada 3 point yang harus di antisipasi. Yaitu pertama ancaman,tantangan dan peran untuk pemuda.dari sisi ancaman saya ingin berbicara tentang data agar statmen yang terbangun kedepannya bisa valid. Saya beberapa waktu yang lalu juga di minta oleh pemda menjadi narasumber untuk masalah keluarga sadar hukum.bersama dengan Polres Buol. Dari kami di PN Buol saya ingin katakan bahwa ada 87 Perkara masuk ke Pengadilan Negeri Buol,yang 29 perkara itu adalah perkara cabul dan itu tertinggi se-sulawesi Tengah.hari ini perkara di PN Buol ada 81,dan dari jumlah itu 31 perkara adalah perkara cabul. Uniknya cabul di buol itu pelakunya adalah bapak ke anak kandung,bapak tiri ke anak tiri,kades ke warga,guru ke murid dan yang terbanyak adalah mereka yang pacaran di bawah kendali.Untuk itu sebaiknya kasus-kasus tersebut harus kita antisipasi terutama dengan peluang perayaan tahun baru dan Valentine day" Papar humas PN Buol itu.
Sementara Kapolres Buol AKBP. Handri Wira Suryana,S.I.K memberikan Pernyataannya yaitu, "Kita harus menempatkan kembali peran pemuda di tempatnya. Dari awal kemerdekaan Republik Indonesia hingga jaman jas merah dan sekarang,bahwasanya pemuda itu perannya ada di tiga unsur. Yaitu sebagai stabilisator,sebagai dinamisator dan motivator.peran pemuda sebagai pemersatu bangsa adalah implementasi dari stabilisator. Pemuda bersatu sehingga negara indonesia berdiri sampai saat ini.
Pemuda sebagai stabilisator pemersatu dari komponen masyarakat,sebab pemuda mempunyai energi besar.maka saya berharap semua pemuda dapat bersatu sehingga dapat mempengaruhi komponen masyarakat. Dinamisator implementasinya adalah pemuda sebagai penggerak. yaitu pemuda menjadi penggerak pembangunan Negeri ini bukan cuma fisik tapi juga pembangunan mental, karakter, demokrasi,dan intelektual.yang terakhir adalah motivator yaitu pemuda memiliki motivasi atau inisiatif untuk menyelesaikan permasalahan Negeri ini" Papar Kapolres Buol.
FGD berlangsung sejak pukul 10.00 hingga pukul 12.00. Kapolres Buol AKBP. Handri Wira Suryana mempersilahkan para peserta FGD untuk makan bakso yang sengaja di minta untuk memasuki area Pendopo Pokabuwando Polres Buol. (Heny)
.jpg)
