TransSulteng-Morowali - Ada-ada saja kasus yang terjadi di wilayah mega tambang, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah.
Belum lama terjadi kasus pembunuhan ibu kandung oleh anak kandung, dan pembakaran bayi oleh ibu kandungnya sendiri, kini terjadi lagi dugaan pencabulan di salah satu perusahaan tambang besar di Kecamatan Bungku Barat.
Tak tanggung-tanggung, dua wanita masing-masing HL asal Kabupaten Poso, dan YL asal Kota Manado, yang bekerja sebagai security di PT Baoshuo Taman Industri Investment (BTIIG), melaporkan atasannya sendiri, MK, kepada pihak kepolisian karena diduga telah melakukan pelecehan seksual atau perbuatan cabul.
Kedua korban nekad melapor karen terduga pelaku telah berulang kali melakukan perbuatannya, sehingga membuat HL dan YL merasa keberatan.
Laporan tersebut diakui oleh Kapolres Morowali, AKBP Suprianto saat dikonfirmasi, Selasa (13/6/2023). Ia mengatakan bahwa pihaknya telah menerima laporan dari HL dan YL sesuai keterangan dari Kapolsek Bungku Barat, dan segera akan melakukan penyelidikan lebih lanjut.
Atas peristiwa itu, Forum Tama To Bungku (FTTB) Tepe Asa, melalui Ketuanya, Irwan Arya mengecam jika perbuatan tersebut benar-benar dilakukan oleh seorang oknum Manager Security terhadap bawahannya sendiri.
"Kami mengutuk Keras perbuatan oknum Manager Security yang diduga melakukan pelecehan seksual pada karyawan yang notebene adalah bawahannya sendiri, dan mendukung sepenuhnya aksi solidaritas kawan-kawan buruh" ujar Irwan Arya.
Ia juga mendesak agar Management PT BTIG menerima semua tuntutan solidaritas buruh, jika peristiwa itu benar terjadi. "Atas nama keluarga besar Forum Tama To Bungku Tepe Asa, saya selaku Ketua Umum mendesak kepada pihak management perusahaan untuk benar-benar menyelesaikan kasus ini" tandas Irwan Arya.BAMS.