TransSulteng-Palu-Penggunaan perdana Masjid Raya Baitul Khairaat Jum'at (28/11-2025), dipadati 20an ribu jamaah dari berbagai daerah, diantaranya Sigi, Donggal dan Parigi Moutong. Bahkan Gubernur Sulteng ke 11 Rusdy Mastura hadir bersama ribuan jamaah Jum'at lainnya.
Masjid yang dibangun menggunakan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) ratusan miliyar itu, proses pembangunannya pun cukup berlangsung lama yakni kurang lebih 2 tahun.
Masjid Raya Baitulkhairaat ini akan dikelola oleh Biro Kesra Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah, akan diresmikan pada 4 Desember 2025.
Namun sudah digunakan secara perdana jelang akhir November 2025 tepatnya Jum'at (28/11-2025). Momentum bersejarah ini disambut antusias sekitar 20 ribu masyarakat yang memadati seluruh area masjid.
Sejak pagi, arus jamaah terus mengalir dan memenuhi masjid yang kini menjadi ikon baru kebanggaan masyarakat Sulawesi Tengah itu.
Pantauan langsung media ini menunjukkan bahwa seluruh sudut masjid terisi penuh, mulai Lantai 1, lantai 2, dan lantai 3, hingga area pelataran dipadati oleh jamaah yang datang untuk menunaikan Salat Jum'at perdana di masjid megah itu.
Selain kapasitas besar, arsitektur modern dan konsep ruang terbuka, masjid ini memberikan kenyamanan bagi jamaah yang membeludak.
Adalah Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu, Prof. Dr. Lukman S. Tahir, M.A bertindak sebagai Khatib dan imam dipimpin oleh KH.Husen Habibu.
Dalam khutbahnya, Prof. Lukman S. Tahir menyampaikan bahwa Masjid Raya Baitulkhairaat tidak hanya difungsikan sebagai tempat pelaksanaan ibadah salat semata, tetapi harus menjadi pusat kegiatan keummatan yang produktif.
Dengan rampungnya Masjid Raya Baitulkhairaat, Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah kini memiliki pusat peribadatan yang representatif dan mampu menampung jamaah dalam jumlah puluhan ribu.
Masyarakat berharap masjid ini ke depannya dikelola dengan baik, menjadi rumah besar umat, serta pusat peradaban dan pencerahan kajian Islam yang menebarkan nilai-nilai kebaikan, kebersamaan, kedamaian dan kemajuan.
Hanya saja beberapa item pendukung seperti Sound system perlu dibenahi. Sebab tidak kedengaran disemua ruangan, seperti yang terjadi pada Salat Jum'at perdana tadi.
Bahkan tidak jelas terdengar apa yang diucapkan Khatib. Sound system kresek-kresek, tidak jernih audionya yang keluar. Dan tidak semua ruangan ada Sound system.
Olehnya ini perlu menjadi bahan evaluasi pengelola dan panitia peresmian tanggal 4 Desember 2025 mendatang. Selain Sound system, penataan perparkiran juga perlu dipikirkan solusinya, sehingga pas jamaah pulang tidak terjadi penumpukan kendaraan yang dapat menimbulkan kemaceta.
"Kalau perlu ruas jalan provinsi yakni cumi-cumi tembus ke jalan Nasional Yos Sudarso dibuka sementara pas tanggal 4 Desember 2025 itu,"kata beberapa Jamaah yang terjebak macet pada salat Jum'at perdana di Masjid Raya Baitul Khairat.
.jpg)
